Wednesday, December 10, 2003

HOME VIDEO EXCITEMENT

Platoon
Cast: Charlie Sheen, Tom Berenger
Director: Oliver Stone

Film perang legendaris paling dibicarakan. Perang sebagai perpanjangan politik negara menyentuh pula sisi subyektif manusianya. Film ini dibuat lewat perspektif subyektif Stone yang ikut perang Vietnam. Sebuah film yang bukan fantasi, bukan legenda, bukan metafor, bukan pesan, but simply a memory of what it seemed like at the time to him. Berkisah tentang Chris Taylor, volunteer di kecamuk perang Vietnam. Perang besar tidak hanya terjadi dengan pasukan lawan, tapi juga pasukan sendiri. Taylor terjebak dalam pertentangan nilai-nilai perang dengan hati nurani. Film ini memang film perang dengan perspektif anti perang yang kental. Film ini berhasil meraih 4 OSCAR®.

Teenage Dreamers
Gejolak kawula muda Hong Kong era 80-an, mengingatkan pada film-film Rano Karno dan Lidya Kandou di kurun yang sama. Sebuah komedi musikal tentang 4 gadis remaja yang belajar mengenal cinta dan seks. Dibintangi oleh Leslie Cheung dan Hsiu Lan Chou.


The Color Purple
Kisah Celie, wanita kulit hitam melawan nasib buruk akibat ayah dan suami yang kejam. Film drama pertama garapan Steven Spielberg. Didukung Whoopi Goldberg, Margareth Avery dan Oprah Winfrey yang berakting luar biasa. Sinematografinya menghasilkan sebuah wisata visual yang menyenangkan dan menyentuh.


So Close
Petualangan 3 wanita jagoan. Lynn dan Sue sepasang kakak beradik pembunuh bayaran dan Hong, seorang polisi yang difitnah. Mereka bahu membahu membalas dendam atas trauma masing-masing. Charlie's Angels wanna-be versi Asia yang lebih mengasyikkan dibanding aslinya, dengan gadis-gadis yang lebih seksi juga.

Analyze That
Mafioso Paul Vitty akan segera bebas dari penjara. Namun kebebasannya mengancam keberadaan keluarga mafia lainnya. Kembali dengan bantuan psikiaternya yang lugu dan canggung Dr Ben Sobel lewat petualangan yang lucu, Vitty berhasil mengatasi segala hambatan. Satu lagi sekuel yang gagal mengulang sukses pendahulunya.

Bangkok Dangerous
Cast: Pavarit Mongkolpisit, Premsinee Ratanasopha
Director: Oxide Pang, Danny Pang

Film noir menawan dari Pang Brothers (The Eye) tentang seorang pembunuh bayaran bisu-tuli yang mendapat first shot at love and a final chance at redemption. Film ini dengan gagah menyelami kedalaman dan kegelapan dunia kriminal bawah tanah Thailand. Tidak seperti kisah contract killer lain, film ini tidak berisi adegan pembunuhan glamour cliché a la John Woo dan imitatornya. Film ini justru menceritakan kesunyian Kong, pembunuh bayaran bisu tuli yang melepas gundahnya lewat laras pistol. Kong mendapat kesempatan bertobat saat bertemu Fon, seorang apoteker. Namun jalan lurus memang bukan jalan yang mudah.

Quiet American
Kemelut cinta segitiga antara pekerja American Aid, Alden Pyle (Brendan Fraser), koresponden London Times, Thomas Fowler (Michael Caine) dan Phuong (Hai Yen), seorang wanita cantik Vietnam. Sebuah kisah menawan tentang cinta, pengkhianatan, pembunuhan dan asal-usul Perang Vietnam. Michael Caine seperti biasa bermain cemerlang.

Pollock
Film tentang hidup dan karir pelukis Amerika, Jackson Pollock termasuk kisah cinta dengan istrinya yang juga seniman, Lee Krasner. Menampilkan pula proses kreatif dan karya menawan Jackson Pollock asli. Ed Harris melukis ulang perjalanan pelukis ulung berkarakter unik ini dengan mantap dan mengagumkan.


Once Upon A Time in America
Kisah epik sekelompok gangster Yahudi di Amerika. Sepasang sahabat sejak kecil yang melalui tahun-tahun keemasan dan memasuki dunia kejahatan bersama. Dalam sebuah reuni 35 tahun kemudian hal ini mengantarkan mereka pada kenyataan yang tragis. Tidak sesukses The Godfather Trilogy, tapi cukup menarik untk disimak.

WORTH WATCHING

Liburan telah tiba, waktunya untuk berkumpul bersama keluarga. These are my recommendation to spend some quality time together...

Vacation Series
Kisah liburan The Griswold's, keluarga menengah yang canggung dan kocak. Dimulai dari Summer Vacation (1983) berlanjut ke European Vacation (1985), Chrismast Vacation (1989), hingga Vegas Vacation (1997). Bencana timbul dalam liburan mereka, namun teratasi dengan kebersamaan. Duet asik Chevy Chase dan Beverly D'Angelo.

Taxi Series
Kerja sama unik supir taksi jago, Daniel Morales dan polisi lugu, Émilien Coutant-Kerbalec. Mereka bahu membahu menumpas kejahatan dengan kocak, tapi selalu diganggu Kepala Polisi sok tahu dan agak tolol, Commissaire Gibert. Ketiga seri film ini ditulis Luc Besson. Film Prancis memang cocok jadi alternatif film hiburan selain film Hollywood.

Dinotopia
Karl dan David terdampar di pulau tak bernama setelah kecelakaan pesawat yang menenggelamkan ayah mereka. Mereka menemukan pulau itu tak hanya dihuni manusia, namun juga dihuni dinosaurus. Karl dan David menemukan petualangan menarik, namun juga harus mencari jalan pulang. Cukup dipilih kalau akan banyak anak kecil yang hadir di acara keluarga Anda.
Nonton Yuk Nonton

KILL BILL: VOLUME 1
Cast: Uma Thurman, Lucy Liu, David Carradine
Director: Quentin Tarantino

Kegilaan selanjutnya sutradara jenius, Quentin Tarantino. Sebelumnya Tarantino sukses lewat Pulp Fiction dan Reservoir Dogs. Film terakhirnya Jacky Brown, beredar 6 tahun lalu. Kekerasan tampaknya obsesi berkelanjutan Tarantino. Kali ini, dia masih menonjolkan kekerasan dengan tuturan yang unik. Tentang The Bride, anggota utama Deadly Viper Assassination Squad yang memutuskan pensiun, memakai identitas baru dan menikah. Pada hari pernikahan, mantan kawan-kawan sekerja dan bosnya Bill, datang membunuhi semua tamu. Bill menembak The Bride di kepala. Setelah koma 4 tahun, The Bride terjaga dan bersumpah membalas dendam. Film dikemas dengan pendekatan narasi non-linear seperti Pulp Fiction, alurnya maju-mundur untuk membangun dan mengenalkan penonton karakter The Bride.
Quentin Tarantino is back in full throttle! This movie just keeps going for 90 minutes and doesn't stop. Kisahnya adalah destilasi dari jagad martial arts flicks. Lihatlah kostum Uma Thurman yang identik dengan Bruce Lee. Kill Bill adalah jahitan pengaruh-pengaruh. Mulai dari film samurai and kung fu, film gangster Asia, spaghetti westerns, komedi bahkan hingga anime Jepang. Tarantino mengemas film ini dalam eksotisme oriental dengan kemapanan oksidental. The violent scenes were bloody but were done very skillfully and beautiful too. Dalam film ini, kekerasan menjadi bagian integral plot, bak simfoni yang tak terasa mengganggu. Sinematografinya dinamis with heavy collections of different cinematic angles yang sangat menawan. Uma Thurman dan seluruh casts bermain cemerlang. Penataan musiknya pun tak boleh ketinggalan dipuji. Sebuah film yang mantap tapi muatan kekerasannya jelas bukan untuk semua orang.

Human Stain
Cast: Anthony Hopkins, Nicole Kidman
Director: Robert Benton

Inilah kolaborasi beberapa pemenang Oscar®. Robert Benton, sutradara handal yang 6 kali dinominasikan di ajang bergengsi itu. Benton memenangkan 2 Oscar® sebagai sutradara terbaik lewat Kramer Vs. Kramer (1979) dan skenario terbaik lewat Places in Their Heart (1984). Di akting, siapa tak kenal nama besar Anthony Hopkins, Nicole Kidman, Ed Harris dan Gary Sinise. Dari nama-nama besar ini tentu layak diharapkan film luar biasa.
Kisahnya cukup rumit. Coleman Silk, profesor kenamaan Athena College di New England. Karirnya hancur seketika karena salah ucap mengenai sesuatu berbau rasisme. Isu yang juga menyibak tirai rahasia yang ditutupinya selama 50 tahun, bahkan dari istri dan anaknya. Karir dan reputasinya hancur. Silk bangkit dinamis lagi setelah menjalin dua hubungan baru. Persahabatan dengan Nathan Zuckerman, seorang penulis dan skandal cinta dengan seorang janitor, Faunia Farely. Faunia pun memiliki trauma akibat bunuh diri suaminya, Lester Farely.
Memang layak berharap banyak dengan squad semacam ini. Namun sayang, yang nampak di layar hanya cukup untuk rekomendasi suam-suam kuku. Secara elementer setiap departemen memiliki keunggulan. Beberapa scenes sangat bagus jika berdiri sendiri. Namun sebagai sebuah film utuh ternyata tidak sehangat yang semestinya. Kelemahan paling menonjol adalah skenario yang tak kuat dan pengabaian akan detail. Salah satu akibatnya miscasting Anthony Hopkins. Seharusnya film ini layak menjadi kontestan penting Oscar® mendatang. Tak perlu terkejut jika ternyata tidak demikian. Namun pencapaian departemen akting jelas mampu mengaburkan lubang yang ada, sehingga film ini tetap jadi sesuatu yang menyentuh.

Cold Creek Manor
Cast: Dennis Quaid, Sharon Stone
Director: Mike Figgis

Cooper dan Leah Tilson pindah dari New York City ke sebuah rumah bernama Cold Creek Manor di pedesaan Bellingham. Rumah yang dulu besar dan elegan, kini tak terurus. Mereka merenovasi segalanya. Serangkaian insiden menakutkan mendorong Cooper menelusuri pemilik sebelumnya dan sejarah rumah tua itu.Agaknya wajar jika film ini digelari Cape Fear for dummies

Scary Movie 3
Cast: Anna Faris, Charlie Sheen
Director: David Zucker

Cindy Campbel kini seorang anchorwoman. Dia menyelidiki lingkaran panen misterius di ladang Tom Logan. Dalam penyelidikan,dia bertemu Orpheus yang mengatakan Cindy adalah "The One". Kali ini yang diparodikan mulai dari Signs, The Matrix, 8 Mile, Lord of The Rings hingga Bruce Almighty. Kendati awalnya parodi The Scream, ternyata film ini cukup awet dan sanggup berkembang dengan karakter baru.

Arisan
Cast: Cut Mini Theo, Tora Sudiro
Director: Nia Dinata

Inilah film Indonesia terbaik tahun ini. Persahabatan 3 orang yang sukses di usia awal 30-an, Meimei, Andien dan Sakti. Sekilas mereka tampak sebagai orang paling berhasil dan bahagian namun masing-masing ternyata menyimpan luka. Mereka berusaha menguburnya dalam sebuah arisan kelas atas. Namun semua justru menjadi semakin rumit. Arisan menjanjikan hiburan yang enak dilihat. Film ini berhasil mengemas dengan tepat seluruh kadar yang dibutuhkan untuk jadi sebuah film yang baik. Ditambah pula akting yang prima dari squad pemain, membuat kita bisa ikut bangga Indonesia bisa bikin film begini.

Looney Tunes Back In Action
Cast: Brendan Fraser, Jenna Elfman
Director: Joe Dante

Penat dengan perhatian untuk Bugs Bunny, Daffy Duck meningalkan Hollywood. Dia bergabung dengan Bobby Delmont, stuntman yang baru dipecat. Mereka memulai petualangan keliling dunia untuk menemukan intan biru ayah Bobby yang hilang. Ternyata Bugs Bunny dan Kate Houghton mengejar mereka. Melanjutkan kisah sukses, Who Framed Roger Rabbit (1988) bukannya mudah. Space Jam (1996) terbukti gagal. Semoga tak bernasib sama.

Equilibrium
Cast: Christian Bale, Emily Watson
Director: Kurt Wimmer

Dunia masa depan, perasaan dilarang dan seni menjadi barang haram. John Preston adalah aparat yang bertugas menjamin itu. Ketika dia lupa meminum Prozium, obat kebal rasa, dia menjadi kunci penghancur sistem totalitarian itu. Tema menarik a la distopia yang muncul dalam novel Orwell atau film Fitz Lang. This film is surprisingly good and the fight scenes are technically impressive.


Darkness Falls
Cast: Chaney Kley, Emma Caulfield
Director: Jonathan Liebesman

Kyle Walsh kembali untuk membasmi musuhnya masa lalu. Ia kembali untuk menyelamatkan kekasihnya, Caitlin Green dan adiknya Michael dari ancaman hantu yang menyamar menjadi peri gigi. Hantu itu gentayangan di Darkness Falls selama 150 tahun. Beberapa film horor memang tak mampu lepas dari scene-scene klise. Agaknya pembuat film horor tak peduli itu. Jangan heran kalau banyak yang berlalu datar saja.


Biarkan Bintang Menari
Cast: Ladya Cheryl, Ariyo Wahab
Director: Indra Yudistira Ramadhan

Drama musikal remaja dimana lagu dan nomor tarian dibalut sangat pop. Berkisah tentang Grey dan Neyna sahabat kecil yang terpisah selama 9 tahun. Namun ternyata Grey sudah berubah dan Neyna melihat kehancuran mimpi-mimpinya. Kalau mau nonton ini sebaiknya nonton lah sebelum nonton Arisan, nanti bisa kecewa lagi dengan film nasional. Memang seperti Andai Ia Tahu (2002), produksi sebelumnya, unsur pop yang dekat dengan keseharian anak muda tetap mendominasi alur skenario. Namun terjadi kelemahan dimana-mana, bahkan masalah teknis sekalipun. Sebenarnya skenarionya cukup kuat, tapi gak didukung aspek penyutradaraan. Menyutradarai itu emang sulit makanya gw gak berani sampai sekarang.

Rak Buku Gw

The Complete Ferrari
Roger Hicks and Keith Bluemel, Greenwich
Siapa tak kenal Ferrari. Lebih dari 50 tahun, Ferrari sinonim dengan frasa mobil sangat cepat dan sangat indah. Ferrari termasuk menjadi salah satu rujukan keindahan yang bisa ditemui di muka bumi. Masyur karena turn of speed-nya dan terkenal karena kecantikannya yang mencengangkan.Buku ini menelusuri mulai periode awal Ferrari di jalur balap hingga perkembangan mutakhir mesin berkecepatan diatas 200 mph ini.
Banyak hal yang layak disimak tentang Ferrari ketimbang hanya sebuah mobil luar biasa. Buku ini pun sebuah cerita sukses Enzo Anselmo Ferrari yang di usia 47 tahun - ketika sebagian orang memilih pensiun - justru sedang sangat energik melakukan penciptaan di bidang permobilan. Terbukti Ferrari menjadi penemu mutlak Scuderia Ferrari tahap awal. Namanya pun diabadikan pada karyanya.
Ratusan gambar Ferrari dengan beragam jenis hingga yang jarang dan yang unik dimuat dibuku ini, sehingga buku ini tidak membosankan dibaca dan dilihat berjam-jam. Lewat buku ini bisa ditandai berbagai detail yang layak dipahami dan berbagai modifikasi yang layak dicoba. Hampir seluruh buku ini dipertontonkan keindahan berbagai Ferrari chassis clad karya karoseri-karoseri terkenal seperti Touring, Ghia, Vignale, Boano, Scaglietti, dan tentu saja Pininfarina yang paling terkenal. The Complete Ferrari menghadirkan sebuah pameran diatas kertas yang menawan dari sebuah brand paling prestisius di bidang otomotif.

Blood of Victory
Alan Furst, Random House

Musim gugur 1940, jurnalis imigran Russia, I.A. Serebin direkrut di Istanbul menjadi agen Inggris. Misinya operasi clandestine menghentikan impor Romanian oil oleh Jerman.Upaya terakhir membendung nafsu serakah Hitler. Densely atmospheric and genuinely romantic. Mengingatkan film Hollywood 1940-an saat pilihan moral tidak tergradasi hitam-putih, tapi dalam bayang kabut kelabu.

Keluarga Gila
Hudan Hidayat, CWI

Kumpulan cerpen yang menguliti perihal seks. Hudan menelisik dan mengeksplorasi kekayaan maknanya. Hudan menolak seks dikurung sebagai praktika individu dibalik selimut. Seks yang menjadi luhur, sakral, konservatif tapi memberi keabsahan pada kemunafikan dan manipulasi. Hudan berhasil memperalat kata yang digunakan, sehingga kadang-kadang hadir ledakan yang dikemasnya dengan piawai.

Merdeka Square
Kerry B. Collison, Sid Harta
Murray Stephenson, pegawai Kedutaan Australia di Jakarta tahun 1965. Ia terjebak kemelut politik yang berujung pada kejatuhan Sukarno. Murray melukiskan masa-masa krisis mengerikan yang mengubah jalan kebangsaan itu, berikut dukanya akan Ade Irma Suryani. Collison mengeksplorasi dunia bayang-bayang yang eksotik, mencampur data tak terbantah dengan fiksi yang menarik.

Don't Sweat The Small Stuff for Men
Richard Carlson, Gramedia

Berisi tulisan sederhana namun ampuh untuk menolong pria agar dapat lebih santai, bahagia, lebih puas dan menikmati hidup. Sebuah kunci menuju kesuksesan hidup, karir dan bisnis, berkat tidak mencemaskan hal-hal kecil. Buku bermanfaat dengan kemasan dan lay out menarik. Sayang terlalu banyak teks, sehingga tampak menggurui dan tidak cepat ditamatkan.
THE MATRIX

Banyak yang merasa kecewa dengan The Matrix Revolutions. Banyak yang mencari jawaban tapi merasa tidak ketemu di babak final petualangan Neo itu. Gw sendiri sebagai bagian dari segelintir orang yang menyaksikan edisi final ini pada world premierenya yang diputar serentak di seluruh dunia ternyata merasa berbeda. Btw, gw diwawancarai Liputan 6 SCTV lho, disuruh ngasih komentar soal film ini hehehehe...
Kenapa harus mencari jawaban sih? Kalo gw gak kecewa sama sekali dengan babak final trilogi Matrix ini, karena memang sudah begitu lah seharusnya. Sebenarnya sejak awal kan Wachowski sudah mati-matian mengajak kita untuk 'thinking outside the box' dalam menonton film ini, jadi gak usah heran kalo akhirnya begitu. Bahkan bagian ketiga ini mengisyaratkan petualangan energi yang makin masuk ke maqom yang lebih tinggi, dimana pertempuran-pertempuran batiniah mencapai puncaknya dan bahwa musuh bebuyutan selama ini adalah diri kita sendiri. Pertarungan puncak antara kedua sisi diri itu akan memakan kedua sisi itu, untuk lantas memasuki maqam yang kekal, dimana matahari bersinar cerah dan terang benderang, tanpa permusuhan karena tidak ada lagi sisi kontradiktif. Karena sudah tercapai kekekalan. Nonton film ini seperti baca babak akhir Mahabharata. Dari awal gw juga udah yakin bahwa film ini adalah tafsir bible buat era teknologis, sampai film ini mencapai akhir, ternyata gw meyakini itu benar.

Friday, October 31, 2003

Nonton yuk Nonton

The Rundown
Cast: The Rock, Seann William Scott,
Director: Peter Berg
Aksi laga komedi bergaya old school yang menawan meski jauh dari riuh rendah special effect. In this movie, the screen isn't polluted by excessive razzle dazzle. Namun ternyata, bukan kekurangan film ini. Peter Berg yang pernah menggarap serial TV Chicago Hope dan film Very Bad Thing, tampak leluasa mengarahkan dan mencapai keunggulan lewat jalan lain.
Kisah Beck (The Rock), bounty hunter sopan yang berusaha menjauhi keributan dan senjata. Beck bercita-cita membuka restoran, untuk itu dia harus menyelesaikan final mission, menjemput Travis, bocah kaya yang mencari harta karun di (He)El Dorado, pedalaman Amazon. Kota yang dikuasai Hatcher (Christopher Walken), tengkulak tiran yang mempraktekkan perbudakan di tambang emas. Menjemput Travis ternyata tidak mudah. Selain bermasalah, Travis ternyata keras kepala. Upayanya dibantu Marianna (Rosario Dawson - MIB 2, 25th Hour), pemberontak cantik.
Kekuatan utamanya, cerita seru dengan plot mengalir cepat dan akting menawan. Ditambah bumbu komedi yang segar dan tak ketinggalan lokasi dan sinematografi yang indah. Plotnya sepintas mengingatkan Midnight Run (1988) dengan bumbu Indiana Jones (1981).
Kendati masih jagoan, Stallone dan Schwazenegger mau tak mau beranjak tua, kita kehilangan idola yang mampu menjadi icon mantap bagi citra sinema aksi. Beberapa aktor muda belum mampu menggeser kedudukan superheroes yang naik tahta sekitar 80'an itu. Figur muda yang menonjol adalah Vin Diesel (XXX, Fast and Furious). Agaknya kini Diesel harus berhati-hati, because the Rock appears ready to roll. Lewat film ini, The Rock menunjukkan kematangan akting yang mencuri perhatian kamera. Kemunculan Arnold Schwazenegger sebagai cameo yang mengatakan, "Have a good time". Semakin meyakinkan bahwa Arnold siap turun tahta dan digantikan The Rock. Sayang di film ini The Rock hanya dimbangi Dawson, sementara Walken dan Scott menampilkan karakter stereotype.

28 Days Later
Cast: Cillian Murphy, Naomie Harris
Director: Danny Boyle
Sutradara Trainspotting ini kembali menggandeng penulis Alex Garland (The Beach). Mark (Noah Huntley) terjaga dari koma 28 hari sesudah virus ganas menyerang Inggris, membuat manusia menjadi buas dan saling memangsa. Namun ternyata beberapa survivor tak kalah buasnya. Film mengagumkan dengan sinematografi menawan. Metafor dan plot kontras yang dibangun cukup penting direnungkan.
Bintang 5

Identity
Cast: John Cusack, Amanda Peet
Director: James Mangold
Hujan badai dan kecelakaan beruntun menjebak 10 orang dalam motel di daerah terpencil. Keanehan muncul dan dalam hitungan mundur, mereka terbunuh satu persatu. Perlahan-lahan mereka meyakini bahwa mereka dikumpulkan sesuatu beyond human. Sebuah thriller klasik ala Psycho. Plotnya dikemas menarik dan unik. Ditutup dengan gaya Hitchcock yang legendaris.

Fanfan La Tulipe
Cast: Vincent Perez, Penélope Cruz
Director: Gérard Krawczyx
Remake ke-4 film bertajuk sama (1907, 1926 dan 1952). Luc Besson yang legendaris menulis ulang kisahnya. Di era Louis XV, Fanfan serdadu naif diramal menikahi putri raja. Fanfan menghadapi petualangan yang tak mudah dalam mencapai takdirnya. Tampil di Cannes tak menjamin film ini luar biasa, terbukti sambutannya dingin saja. Penampilan Penélope Cruz cukup mengganggu dengan aksennya yang aneh seperti biasa.

THE MAGDALENE SISTER
Cast: Geraldine McEwan, Ann-Marie Duff, Nora-Jane Noone
Director: Peter Mullan
Di daerah pedesaan Irlandia tahun 1964, empat wanita muda dihukum oleh gereja dan keluarga mereka dengan tidak manusiawi. Mereka harus hidup di Magdalene Asylum untuk bekerja keras selama 364 hari dalam setahun, tanpa dibayar, kelaparan dan tereksploitasi. Peter Mullan sebelumnya membintangi Braveheart dan Trainspotting. Ia memperoleh Palm d'Or di Cannes 1998, untuk perannya di film My Name is Joe yang disutradarai oleh Ken Loach.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini begitu kuat dan mencekam. Sebuah bukti bagaimana sebuah keyakinan yang fundamentalis sering melakukan marginalisasi dan kebrutalan. Mullan berhasil menunjukkan kenyataan yang tak banyak disadari selama ini. Wajar saja kalau ia dinobatkan sebagai Golden Lion Winner di Venice Film Festival 2002 dan Discovery Award di Toronto Film Festival 2002.


11'09''01 - September 11
Cast: Ernest Borgnine, Emmanuelle Laborit, Maryam Karimi
Directors: Ken Loach, Claude Lelouch, Dans Tanovic, Sean Penn, Amos Gitai, Shohei Imamura, Samira Makhmalbaf, Youssef Chahine, Idrissa Ouedraogo, Mira Nair, Alejandro Gonzales Inarritu
Kumpulan 11 film pendek tentang Serangan 11 September di WTC New York. Tiap sutradara diberikan kebebasan dalam membuat film sepanjang 9 menit, 11 detik dan 1 frame. Karya sutradara terkemuka dunia yang merupakan reaksi atas terjadinya serangan 11 September itu. Film ini meraih FIPRESCI Award for Best Short Film untuk Ken Loach di Venice Film Festival 2002, UNESCO Award Venice Film Festival 2002. Setelah beberapa tragedi bom yang menimpa bangsa kita. Sepertinya film ini layak ditonton. Sekadar untuk menunjukkan ada perspektif lain yang bisa dilihat dalam sebuah tragedi.


Mies vailla Menneisyyttä
Cast: Markku Peltola, Kati Outinen, Juhani Niemelä
Director: Aki Kaurismaki
Bagian kedua trilogi "Finland" karya Aki Kaurismäki.Kisahnya tentang seorang pria yang baru tiba di Helsinki, dirampok dan dipukuli tiga orang tak dikenal. Di rumah sakit, dia sadar ingatannya hilang dan dokumen-dokumennya dicuri. Tanpa uang dan sendirian, orang-orang membantunya mencari tempat tinggal. Ia bertemu Irma dan membentuk sebuah band. Dengan berlalunya waktu, ia ingat kalau ia telah menikah. Aki Kaurismäki mengawali karir sebagai kritikus film. Di tahun 1983, ia menyutradarai Crime and Punishment. Mulai dikenal dunia dengan filmnya I Hired a Contract Killer. Aduh kapan gw bisa kayak gini??? Film yang judulnya berarti Lelaki Tanpa Masa Lalu ini adalah sebuah film yang sederhana. Kisahnya diceritakan dengan santai. Memang ada plot, tapi film ini sama sekali tidak plot-centric.