Friday, October 07, 2005


Heroic and Romantic
Kisah spektakuler karya Hemingway yang penuh warna

From Whom The Bell Tolls
Casts: Gary Cooper, Ingrid Bergman
Director: Sam Wood

Film berlatar perang saudara di Spanyol menjelang Perang Dunia II ini, diangkat dari novel Ernest Hemingway. Kebetulan Gary Cooper bersahabat dengan Hemingway, jadi dia mengawasi penulisan skenario hingga tidak melenceng dari bukunya. Kisahnya mengikuti petualangan Robert Jordan yang bergabung dengan kaum pemberontak Spanyol yang menentang fasisme. Sebagai ahli dinamit, Jordan membantu meledakan jembatan yang krusial bagi pertahanan mereka. Dalam perjalanannya, dia menjalin cinta dengan Maria. The movie has tension, drama, love story, warlike adventures, heroics events, and romantic tale. Pada beberapa segmen terutama love scenes, tempo film seolah-olah melambat, namun permainan emosi casts-nya membuat hal ini tidak menyeret kita menjadi bosan. Sam Wood berhasil mengadaptasi kisah ini menjadi sebuah tontonan yang spektakuler dan penuh warna.
9 nominasi Oscar 1944 dengan 1 kemenangan untuk Katina Paxinou.
Bintang 5

Hell on earth
Ketika nurani yang bicara

Hotel Rwanda
Casts: Don Cheadle, Sophie Okonedo
Director: Terry George

Inilah salah satu film terbaik dunia 2005. Gambaran mengesankan tentang kejadian nyata yang bisa menginspirasi warga dunia. Jika harus dibandingkan kemumpunian pesan dan penggarapannya, film ini layak disebut African version of Schindler List. Rwanda di tahun 1994. Perang saudara antara suku Hutu dan suku Tutsi pecah menjadi pembantaian massal terhadap suku Tutsi. Di tengah kekacaubalauan itu, hadir Paul Rusesabagina, seorang manajer franchise hotel. Sebagai orang suku Hutu, nuraninya terusik menyaksikan pembantaian itu. When all hell broke loose on Rwandan soil, he was there to shelter people in need, whatever it may costs.
Lewat film ini kita bisa berkaca tentang banyak hal, mulai dari metanarasi seperti anti rasisme, perdamaian, kebebasan dan hak asasi manusia hingga hal-hal behavioral, seperti bagaimana irasionalitas akan menjadi penumpang gelap dalam amarah dan dendam.
Film ini mendapat 3 nominasi dalam Oscar 2005 lalu.
Bintang 5

Ragam Tontonan Cakram Digital

VCD Review

Pelangi di Atas Prahara
Film produksi sekelompok mahasiswa Indonesia di Perth ini ternyata melampaui ekspektasi orang. Kisah percintaan sepasang remaja Indonesia yang merantau ke Australia. Si cowok bermasalah dalam akademis dan si gadis tersandung kasus VCD porno. Storyline terbangun dengan baik, meskipun di acting departement agak kedodoran. Tapi hasilnya sungguh tak mengecewakan.
Bintang 3

Ketika
Di negeri antah berantah, konglomerat Tajir Saldono jatuh dari kejayaan menjadi kaum miskin papa tanpa harta benda sama sekali. Sebuah film yang menyentil sana-sini, tapi jauh dari tawaran apa pun. Yang tertinggal hanya aksi konyol-konyolan saja.
Bintang 3

Friday Night Lights
Kisah Permian High Panthers yang berusaha untuk memenangkan kejuaraan nasional American Football. Sebuah kisah sejati Amerika tentang sekelompok atlet, dengan kotanya dan impian-impian mereka. Sebagian besar adegan direkam dengan kamera hand held, membuat film ini terasa seperti sebuah dokumenter.
Bintang 4

Titik Hitam
Heru dan Retno adalah sepasang saudara sepupu yang memiliki indera keenam. Mereka pun berjanji, jika salah satu mati, dia akan menjemput yang masih hidup. Masalah timbul ketika Retno meninggal dunia dan arwahnya menuntut Heru untuk ikut serta. Ceritanya terlalu lemah dan mengada-ada, tetapi Winky dan Enditha bermain lumayanlah.
Bintang 2

DVD Review

Banyu Biru
Film yang dihiasi deretan bintang-bintang Citra. Perjalanan Banyu ke kampung halaman, lalu mencari ayahnya untuk berdamai dengan masa lalunya. Berbagai keanehan yang dia alami, kemudian menyadarkannya. Apakah semua ditempuhnya dengan nyata? Film ini bagus, tetapi sayangnya agak terlalu mirip dengan film Garden State yang sempat jadi pembicaraan di Sundance Film Festival.
Bintang 4

Constantine
John Constantine adalah seorang exorcist yang pernah bunuh diri, tapi ditolak neraka. Pertemuannya dengan Detektif Dodson yang tengah menyelidikinya kasus bunuh diri saudara kembarnya, ternyata mengantarkan John pada sebuah jalan pembebasan.
Bintang 4

Flight of Phoenix
Penerbangan yang dipimpin oleh Capt. Frank Towns terdampar di Gurun Goby di sekitar Mongolia dan China. Pilihan mereka adalah mati atau mengupaakan jalan sendiri untuk keluar hidup-hidup dari tempat itu. Chemistry antar pemain terjalin sangat apik.
Bintang 4


Jangan Lekas Jatuh Cinta
Komedi untuk pria dewasa

Wedding Crashers
Cast: Owen Wilson, Vince Vaughn
Director: David Dobkin

Inilah komedi bagi pria dewasa. Isinya penuh kenakalan khas pria dan tentu saja wanita-wanita cantik. Alkisah, sepasang playboy karir John Beckwith dan Jeremy Grey yang selalu berusaha hadir dalam acara pernikahan berbagai tradisi. Mereka memanfaatkan aura romantis untuk mendapatkan cinta gadis-gadis pagar ayu. Aksi mereka selalu mulus dan membawa keberuntungan. Suatu saat mereka menghadiri pernikahan putri seorang menteri, William Cleary. Secara tak disengaja, John malah jatuh cinta betulan dengan Claire Cleary dan Jeremy berpasangan dengan Gloria Cleary. Untuk mempertahankan cintanya, mereka harus ikut ke acara liburan keluarga Ternyata jatuh cinta malah mendatangkan kesialan-kesialan yang kocak bagi mereka.
Sangat terasa kalau film ini dijalin sangat apik. Lewat film ini, kita seolah-olah diberi harapan bahwa sutradara, aktor dan penulis skenario adalah tokoh intelektual di balik sebuah film, mengalahkan produser. Intinya adalah sinergi dari ketiga pilar itu. Pada dasarnya skenario film yang digarap Steve Faber dan Bob Fisher ini sudah memiliki storyline yang kuat. Ditindaklanjuti oleh penggarapan detail yang memadai oleh David Dobkin dan acting chemistry yang kental antara Wilson, Vaugh dan jangan lupa, Christoper Walken, aktor gaek yang bermain agak berbeda dari peran-peran tipikalnya.


Ragam Tontonan

Shutter
Cast: Ananda Everingham, Achita Sikamana
Director: Banjong P & Parkpoom W

Seorang fotografer muda dan kekasihnya menemukan bayangan misterius di foto mereka setelah sebuah kecelakaan tragis. Belakangan mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin lari dari masa lalunya.
Film produksi Thailand ini kembali mewakili kedigdayaan Asia dalam memproduksi horror berkualitas. Jadi jangan sampai terlewat!


Sky High
Cast: Kurt Russel, Kelly Preston
Director: Mike Mitchell

Will Stronghold harus membangkitkan kisah kepatriotan orang tuanya ketika dia memasuki sekolah menengah khusus anak-anak berbakat superpower. Hal itu jadi masalah, ketika Will tidak punya bakat superpower sedikit pun.
Film yang jauh dari riuh rendah promosi ini ternyata menyimpan kegembiraan sebuah buku komik yang tak terduga. Really fun to watch.

The Transporter 2
Cast: Jason Statham, Alessandro Gassman
Director: Louis Letterier

Statham kembali menjadi Frank Martin, mantan agen rahasia yang kini menjalani pensiun di Miami dengan menjadi supir di sebuah keluarga kaya. Dia menjadi akrab dengan bocah keluarga itu. Ketika anak itu diculik, dialah yang paling terpukul.
Film ini lebih menegangkan daripada kisah sebelumnya. Sayang sekali di lanjutannya ini, kita tidak bisa lagi menikmati kemolekan Shu Qi.

Must Love Dogs
Cast: Diane Lane, John Cusack
Director: Gary David Goldberg

Sarah Nolan adalah guru TK yang baru bercerai. Keluarganya berusaha mencarikan pasangan dengan mendaftarkannya di sebuah biro jodoh. Mungkinkah dia menemukan cinta sejatinya lewat bantuan iklan?
Penokohannya cukup baik dan berisi banyak kalimat lucu yang bernas, tetapi jalan ceritanya terlalu tumpul dan mudah dilupakan.


Lanturan Tapi Relevan
BUDIMAN HAKIM, GALANG PRESS

Kendati sudah menjadi sebuah bidang industri khusus, namun dunia periklanan sebenarnya berakar dari naluri dasar manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Lewat berbagai lanturannya, praktisi periklanan senior Indonesia ini berusaha meyakinkan hal itu. Lanturannya itu dikumpulkannya menjadi sebuah panduan dasar bagi setiap orang untuk memahami periklanan.

Bagi praktisi periklanan, mungkin buku ini dianggap terlalu dasar. Namun Budiman memang sudah mengingatkan perihal itu, sehingga dia justru menawarkan buku ini menjadi pegangan bagi orang awam. Buku ini memang dibuat ringan dan menarik. Sebuah overview yang menyenangkan.

Coba juga: Ogilvy on Advertising, kalau mau membaca lanturan praktisi iklan dunia.


Cinta Dalam Sepotong Roti
FIRA BASUKI, GAGAS MEDIA

Novel adaptasi kedua Fira yang diangkat dari film sukses Garin Nugroho bertajuk sama. Novel ini mengisahkan hubungan pelik tiga sahabat Mayang, Haris dan Topan. Ketika mereka beranjak dewasa, Mayang menikah dengan Haris, namun masih memendam cinta untuk Topan. Di Banyuwangi, semua hasrat, trauma dan rindu dendam pun meledak dalam pertarungan emosional.

Filmnya memang sudah terbukti sukses di FFI dan FFAP 1991. Beban Fira di sini adalah menerjemahkan script yang sangat visual karya Garin ke dalam medium teks. Untungnya selama ini Fira memang sudah liat bergulat dengan kalimat-kalimat yang puitis sehingga tak terasa gagap.

Coba juga: Rindu Kami Padamu dari skenario karya Garin Nugroho juga


Gelak Sedih
EKA KURNIAWAN, GRAMEDIA

Kali ini Eka menampilkan karya yang agak berbeda dari beberapa buku terakhirnya. Seperti judulnya, buku ini berisi sejumlah cerpen black comedy. Eka selalu menyisakan ruang pemaknaan, seperti memberi cermin bagi kehidupan. Dalam buku ini, Anda juga bisa menemukan karya-karya lengkap yang dimuat dalam buku pertama Eka, Corat-Coret Di Toilet.

Bagi yang terbiasa dengan tuturan Eka lewat beberapa buku terakhirnya, maka buku ini mungkin terasa bedanya. Meskipun tidak terbata-bata, tapi agaknya Eka memang tidak selincah biasanya dalam bermain kata-kata.

Coba juga: Beberapa kumpulan cerpen karya Seno Gumira Ajidarma seperti Matinya Seorang Penari Telanjang dan lain-lain.