Friday, October 07, 2005


Heroic and Romantic
Kisah spektakuler karya Hemingway yang penuh warna

From Whom The Bell Tolls
Casts: Gary Cooper, Ingrid Bergman
Director: Sam Wood

Film berlatar perang saudara di Spanyol menjelang Perang Dunia II ini, diangkat dari novel Ernest Hemingway. Kebetulan Gary Cooper bersahabat dengan Hemingway, jadi dia mengawasi penulisan skenario hingga tidak melenceng dari bukunya. Kisahnya mengikuti petualangan Robert Jordan yang bergabung dengan kaum pemberontak Spanyol yang menentang fasisme. Sebagai ahli dinamit, Jordan membantu meledakan jembatan yang krusial bagi pertahanan mereka. Dalam perjalanannya, dia menjalin cinta dengan Maria. The movie has tension, drama, love story, warlike adventures, heroics events, and romantic tale. Pada beberapa segmen terutama love scenes, tempo film seolah-olah melambat, namun permainan emosi casts-nya membuat hal ini tidak menyeret kita menjadi bosan. Sam Wood berhasil mengadaptasi kisah ini menjadi sebuah tontonan yang spektakuler dan penuh warna.
9 nominasi Oscar 1944 dengan 1 kemenangan untuk Katina Paxinou.
Bintang 5

Hell on earth
Ketika nurani yang bicara

Hotel Rwanda
Casts: Don Cheadle, Sophie Okonedo
Director: Terry George

Inilah salah satu film terbaik dunia 2005. Gambaran mengesankan tentang kejadian nyata yang bisa menginspirasi warga dunia. Jika harus dibandingkan kemumpunian pesan dan penggarapannya, film ini layak disebut African version of Schindler List. Rwanda di tahun 1994. Perang saudara antara suku Hutu dan suku Tutsi pecah menjadi pembantaian massal terhadap suku Tutsi. Di tengah kekacaubalauan itu, hadir Paul Rusesabagina, seorang manajer franchise hotel. Sebagai orang suku Hutu, nuraninya terusik menyaksikan pembantaian itu. When all hell broke loose on Rwandan soil, he was there to shelter people in need, whatever it may costs.
Lewat film ini kita bisa berkaca tentang banyak hal, mulai dari metanarasi seperti anti rasisme, perdamaian, kebebasan dan hak asasi manusia hingga hal-hal behavioral, seperti bagaimana irasionalitas akan menjadi penumpang gelap dalam amarah dan dendam.
Film ini mendapat 3 nominasi dalam Oscar 2005 lalu.
Bintang 5

Ragam Tontonan Cakram Digital

VCD Review

Pelangi di Atas Prahara
Film produksi sekelompok mahasiswa Indonesia di Perth ini ternyata melampaui ekspektasi orang. Kisah percintaan sepasang remaja Indonesia yang merantau ke Australia. Si cowok bermasalah dalam akademis dan si gadis tersandung kasus VCD porno. Storyline terbangun dengan baik, meskipun di acting departement agak kedodoran. Tapi hasilnya sungguh tak mengecewakan.
Bintang 3

Ketika
Di negeri antah berantah, konglomerat Tajir Saldono jatuh dari kejayaan menjadi kaum miskin papa tanpa harta benda sama sekali. Sebuah film yang menyentil sana-sini, tapi jauh dari tawaran apa pun. Yang tertinggal hanya aksi konyol-konyolan saja.
Bintang 3

Friday Night Lights
Kisah Permian High Panthers yang berusaha untuk memenangkan kejuaraan nasional American Football. Sebuah kisah sejati Amerika tentang sekelompok atlet, dengan kotanya dan impian-impian mereka. Sebagian besar adegan direkam dengan kamera hand held, membuat film ini terasa seperti sebuah dokumenter.
Bintang 4

Titik Hitam
Heru dan Retno adalah sepasang saudara sepupu yang memiliki indera keenam. Mereka pun berjanji, jika salah satu mati, dia akan menjemput yang masih hidup. Masalah timbul ketika Retno meninggal dunia dan arwahnya menuntut Heru untuk ikut serta. Ceritanya terlalu lemah dan mengada-ada, tetapi Winky dan Enditha bermain lumayanlah.
Bintang 2

DVD Review

Banyu Biru
Film yang dihiasi deretan bintang-bintang Citra. Perjalanan Banyu ke kampung halaman, lalu mencari ayahnya untuk berdamai dengan masa lalunya. Berbagai keanehan yang dia alami, kemudian menyadarkannya. Apakah semua ditempuhnya dengan nyata? Film ini bagus, tetapi sayangnya agak terlalu mirip dengan film Garden State yang sempat jadi pembicaraan di Sundance Film Festival.
Bintang 4

Constantine
John Constantine adalah seorang exorcist yang pernah bunuh diri, tapi ditolak neraka. Pertemuannya dengan Detektif Dodson yang tengah menyelidikinya kasus bunuh diri saudara kembarnya, ternyata mengantarkan John pada sebuah jalan pembebasan.
Bintang 4

Flight of Phoenix
Penerbangan yang dipimpin oleh Capt. Frank Towns terdampar di Gurun Goby di sekitar Mongolia dan China. Pilihan mereka adalah mati atau mengupaakan jalan sendiri untuk keluar hidup-hidup dari tempat itu. Chemistry antar pemain terjalin sangat apik.
Bintang 4


Jangan Lekas Jatuh Cinta
Komedi untuk pria dewasa

Wedding Crashers
Cast: Owen Wilson, Vince Vaughn
Director: David Dobkin

Inilah komedi bagi pria dewasa. Isinya penuh kenakalan khas pria dan tentu saja wanita-wanita cantik. Alkisah, sepasang playboy karir John Beckwith dan Jeremy Grey yang selalu berusaha hadir dalam acara pernikahan berbagai tradisi. Mereka memanfaatkan aura romantis untuk mendapatkan cinta gadis-gadis pagar ayu. Aksi mereka selalu mulus dan membawa keberuntungan. Suatu saat mereka menghadiri pernikahan putri seorang menteri, William Cleary. Secara tak disengaja, John malah jatuh cinta betulan dengan Claire Cleary dan Jeremy berpasangan dengan Gloria Cleary. Untuk mempertahankan cintanya, mereka harus ikut ke acara liburan keluarga Ternyata jatuh cinta malah mendatangkan kesialan-kesialan yang kocak bagi mereka.
Sangat terasa kalau film ini dijalin sangat apik. Lewat film ini, kita seolah-olah diberi harapan bahwa sutradara, aktor dan penulis skenario adalah tokoh intelektual di balik sebuah film, mengalahkan produser. Intinya adalah sinergi dari ketiga pilar itu. Pada dasarnya skenario film yang digarap Steve Faber dan Bob Fisher ini sudah memiliki storyline yang kuat. Ditindaklanjuti oleh penggarapan detail yang memadai oleh David Dobkin dan acting chemistry yang kental antara Wilson, Vaugh dan jangan lupa, Christoper Walken, aktor gaek yang bermain agak berbeda dari peran-peran tipikalnya.


Ragam Tontonan

Shutter
Cast: Ananda Everingham, Achita Sikamana
Director: Banjong P & Parkpoom W

Seorang fotografer muda dan kekasihnya menemukan bayangan misterius di foto mereka setelah sebuah kecelakaan tragis. Belakangan mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin lari dari masa lalunya.
Film produksi Thailand ini kembali mewakili kedigdayaan Asia dalam memproduksi horror berkualitas. Jadi jangan sampai terlewat!


Sky High
Cast: Kurt Russel, Kelly Preston
Director: Mike Mitchell

Will Stronghold harus membangkitkan kisah kepatriotan orang tuanya ketika dia memasuki sekolah menengah khusus anak-anak berbakat superpower. Hal itu jadi masalah, ketika Will tidak punya bakat superpower sedikit pun.
Film yang jauh dari riuh rendah promosi ini ternyata menyimpan kegembiraan sebuah buku komik yang tak terduga. Really fun to watch.

The Transporter 2
Cast: Jason Statham, Alessandro Gassman
Director: Louis Letterier

Statham kembali menjadi Frank Martin, mantan agen rahasia yang kini menjalani pensiun di Miami dengan menjadi supir di sebuah keluarga kaya. Dia menjadi akrab dengan bocah keluarga itu. Ketika anak itu diculik, dialah yang paling terpukul.
Film ini lebih menegangkan daripada kisah sebelumnya. Sayang sekali di lanjutannya ini, kita tidak bisa lagi menikmati kemolekan Shu Qi.

Must Love Dogs
Cast: Diane Lane, John Cusack
Director: Gary David Goldberg

Sarah Nolan adalah guru TK yang baru bercerai. Keluarganya berusaha mencarikan pasangan dengan mendaftarkannya di sebuah biro jodoh. Mungkinkah dia menemukan cinta sejatinya lewat bantuan iklan?
Penokohannya cukup baik dan berisi banyak kalimat lucu yang bernas, tetapi jalan ceritanya terlalu tumpul dan mudah dilupakan.


Lanturan Tapi Relevan
BUDIMAN HAKIM, GALANG PRESS

Kendati sudah menjadi sebuah bidang industri khusus, namun dunia periklanan sebenarnya berakar dari naluri dasar manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Lewat berbagai lanturannya, praktisi periklanan senior Indonesia ini berusaha meyakinkan hal itu. Lanturannya itu dikumpulkannya menjadi sebuah panduan dasar bagi setiap orang untuk memahami periklanan.

Bagi praktisi periklanan, mungkin buku ini dianggap terlalu dasar. Namun Budiman memang sudah mengingatkan perihal itu, sehingga dia justru menawarkan buku ini menjadi pegangan bagi orang awam. Buku ini memang dibuat ringan dan menarik. Sebuah overview yang menyenangkan.

Coba juga: Ogilvy on Advertising, kalau mau membaca lanturan praktisi iklan dunia.


Cinta Dalam Sepotong Roti
FIRA BASUKI, GAGAS MEDIA

Novel adaptasi kedua Fira yang diangkat dari film sukses Garin Nugroho bertajuk sama. Novel ini mengisahkan hubungan pelik tiga sahabat Mayang, Haris dan Topan. Ketika mereka beranjak dewasa, Mayang menikah dengan Haris, namun masih memendam cinta untuk Topan. Di Banyuwangi, semua hasrat, trauma dan rindu dendam pun meledak dalam pertarungan emosional.

Filmnya memang sudah terbukti sukses di FFI dan FFAP 1991. Beban Fira di sini adalah menerjemahkan script yang sangat visual karya Garin ke dalam medium teks. Untungnya selama ini Fira memang sudah liat bergulat dengan kalimat-kalimat yang puitis sehingga tak terasa gagap.

Coba juga: Rindu Kami Padamu dari skenario karya Garin Nugroho juga


Gelak Sedih
EKA KURNIAWAN, GRAMEDIA

Kali ini Eka menampilkan karya yang agak berbeda dari beberapa buku terakhirnya. Seperti judulnya, buku ini berisi sejumlah cerpen black comedy. Eka selalu menyisakan ruang pemaknaan, seperti memberi cermin bagi kehidupan. Dalam buku ini, Anda juga bisa menemukan karya-karya lengkap yang dimuat dalam buku pertama Eka, Corat-Coret Di Toilet.

Bagi yang terbiasa dengan tuturan Eka lewat beberapa buku terakhirnya, maka buku ini mungkin terasa bedanya. Meskipun tidak terbata-bata, tapi agaknya Eka memang tidak selincah biasanya dalam bermain kata-kata.

Coba juga: Beberapa kumpulan cerpen karya Seno Gumira Ajidarma seperti Matinya Seorang Penari Telanjang dan lain-lain.

Sunday, August 28, 2005

Makanan Batin

Cinta Tak Ada Mati
Eka Kurniawan, GPU
Kumpulan cerpen terbaru dari pujangga muda Indonesia ini masih ber-genre magical realism seperti novel terakhirnya. Di dalam buku ini Eka menulis 13 cerpen yang menarik dan menambah wawasan.
Kemampuan Eka mengolah Bahasa Indonesia dengan sederhana, ringan, tetapi tepat makna tampaknya menjadi keunggulan yang menonjol dibandingkan penulis lain. Eka juga mampu mengemas jalan cerita yang aneh, menempatkannya di tanah-tanah antah berantah Indonesia.

The Fifth Mountain
PAULO COELHO, GPU
Salah satu karya Paulo Coelho, penulis bestseller yang terkenal dengan The Alchemist. Lewat novel ini, Paulo menulis ulang kisah Elia, utusan Tuhan yang senantiasa didera penderitaan dan kesengsaraan. Cobaan yang membuatnya mempertanyakan kemurahan kasih Tuhan.
Kisah yang diangkat dari Alkitab ini berhasil ditulis ulang oleh Paulo dengan kuat dan daya pikat luar biasa. Cerita ini diubahnya menjadi cerita lintas agama yang inspiratif dan akan bermanfaat pada siapa saja. Untuk meneguhkan keyakinan terhadap apapun yang kita yakini. Buku ini memperkaya akal dan batin tanpa upaya persuasif, jadi membacanya pun sangat santai dan nilai-nilainya tersampaikan dengan baik.

Tuesday, August 23, 2005



Tontonan Bulan Ini

Bioskop di Jakarta


Charlie and The Chocolate Factory

Nothing could be sweeter...
The fabulous return of Willy Wonka



Cast: Johnny Depp, Freddie Highmore
Director: Tim Burton

Film ini diangkat dari buku dongeng terkenal karya Roald Dahl. Kisah bocah miskin yang bertualang di pabrik coklat raksasa itu memang mengikat pembacanya secara magis. Buku ini pernah difilmkan pada 1971 dengan judul Willy Wonka & The Chocolate Factory. Gene Wilder didaulat menjadi Willy Wonka yang misterius. Hasilnya juga cukup lucu dan hangat, meskipun tidak 100% tepat, mungkin karena hambatan teknologi zaman itu. Ketika Tim Burton mengumumkan rencana membuat versi baru dongeng ini, banyak yang gembira. Sebelumnya Burton tercatat berhasil menciptakan dunia fantasi yang indah di layar perak. Sebutlah Batman, Batman Returns, Beetle Juice, Edward Scissorhands, dan Big Fish.
Yang paling menonjol dari film ini adalah peran Johnny Depp. He is perfect as Willy Wonka. Sesuatu yang agak kurang terasa di film pendahulunya adalah Willy Wonka seharusnya digambarkan agak gila. Dia eksentrik dan freaky. Bagaimana caranya membalas anak-anak nakal dan caranya melindungi pabriknya seperti anaknya. Gene Wilder menampilkan Willy Wonka lebih seperti fatherly figure, and really was just too nice. Depp mengubah citra Wonka itu habis-habisan sehingga dia berhasil menakuti penonton beberapa kali. Hal lain yang menyenangkan adalah betapa jujurnya film ini terhadap bukunya. Mulai dari istana dan sungai coklat, serta penggambaran lainnya diambil langsung dari buku. Incredibly impressive! Film ini benar-benar untuk semua orang, terlebih lagi bagi mereka yang mengingat kisah ini di dalam hatinya. Well, Wonka's chocolate bars for all!!

Innocent Voices
Cast: Leonor Varela, Carlos Padilla
Director: Luis Mandoki
Berlatar perang saudara di El Salvador pada pertengahan 1980-an. Seorang bocah 11 tahun terjebak di tengah pilihan untuk bergabung dengan tentara nasional atau menjadi gerilyawan pemberontak.
Film Meksiko ini baru saja sukses di Berlin dan Bangkok Film Festival. An interesting look into foreign film, beside Hollywood.

Bewitched
Cast: Nicole Kidman, Will Ferrell
Director: Nora Ephron
Dalam membuat remake sitcom 1960-an, Bewitched, Jack Wyatt menemukan wanita cantik yang dianggap tepat memerankan tokoh Samantha, yaitu Isabel Bigelow. Yang tidak diketahui Jack, Isabel sebenarnya penyihir betulan yang berusaha hidup normal, seperti Samantha di film aslinya.
Nicole dan Will tampak berusaha keras, apa daya skenario Nora dan Delia Ephron kali ini cukup lemah untuk menolong duet mereka.

The Skeleton Key
Cast: Kate Hudson, Gena Rowlands
Director: Iain Softley
Caroline adalah perawat muda bekerja di sebuah rumah untuk merawat Ben, penderita stroke akut. Dia menemukan sebuah ruang rahasia di rumah itu yang berisi alat-alat praktek voodoo. Dia pun harus menyelamatkan dirinya dan Ben untuk lepas dari kutukan maut itu.
Film yang cukup menegangkan. Kate Hudson berhasil mengubah citranya dari wanita riang di film-film komedi menjadi gadis pirang yang ketakutan.

Dark Water
Cast: Jennifer Connelly, Ariel Gade
Director: Walter Salles
Dahlia telah bercerai dan kini harus membesarkan anaknya Ceci seorang diri dengan memulai hidup baru. Ternyata di apartemen baru mereka, Dahlia harus melawan hantu penghuni sebelumnya yang berusaha merebut Ceci dari sisinya.
Satu lagi dari demam film Jepang di Hollywood. Sayang sekali, material aslinya pun tidak terlalu luar biasa, jadi ketika diadaptasi pun tak perlu berharap banyak.

Night Watch
Cast: Konstantin Khabensky, Vladimir Menshov
Director: Timur Bekmambetov
Bagian pertama dari thriller fantasi Russia. Berlokasi di kota Moscow, masa kini ketika penguasa kegelapan bertarung melawan penguasa terang, sementara itu sebuah kekuatan lain pun mulai bangkit di antara mereka. Salah satu film termahal yang pernah diproduksi di negara ini.
Jarang sekali kita menyaksikan film Russia. Kesempatan ini tak boleh dilewatkan. Film ini digarap dengan sinematografi yang cemerlang dan berbeda dari yang sudah umum.

DVD

Life Aquatic with Steve Zissou

Sirkus laut
Funny-sad movie about life at sea


Cast: Bill Murray, Cate Blanchett, Owen Wilson
Director: Wes Anderson
Duet Wes Anderson dan Owen Wilson pernah duduk sebagai nominator Oscar lewat skenario The Royal Tennenbaums dan pernah memenangkan Independent Spirit Award lewat Rushmore. Mereka kembali berduet, hanya saja Owen kali ini tidak ikut menulis. Seorang oceanographer terkenal Steve Zissou selalu memfilmkan petualangannya di laut. Dalam perjalanan terakhir, dia kehilangan sahabat terbaiknya yang dimakan hiu jaguar, mahluk raksasa laut yang diragukan keberadaannya. Perjalanan selanjutnya adalah memburu mahluk itu. Dalam perjalanan kali ini, muncul Ned Plimpton, anak muda yang mungkin adalah keturunan Steve dan Jane Winslett-Richardson, wartawati yang ingin menulis kisah Steve. Kehadiran dua orang itu mengubah rutinitas Steve Zissou dan istrinya Eleanor dalam dinamika hubungan yang unik namun kocak. Film ini juga dihiasi pemandangan bawah laut yang direkam dengan apik dalam jalinan cerita yang menarik.

My Little Bride
Film Korea ini ditandai dengan plenty of original humor. Bo Eun masih pelajar SMU dan Sang Min masih kuliah, namun mereka harus menikah buru-buru untuk memuaskan hati sang kakek yang tengah sekarat. Berbagai kelucuan pun hadir dalam perjalanan rumah tangga dan cinta mereka yang lugu.

Hitch
Alex Hitchens adalah konsultan hubungan yang selalu sukses membantu orang lain. Namun ketika jatuh cinta pada Sara - seorang wartawati gosip, dia justru menghadapi masalah untuk mengungkapnya. Apalagi mereka harus berposisi berseberangan ketika Sara mengetahui identitas Alex sebagai dokter cinta.

A Very Long Engagement
Film indah dari tim yang sempat sukses dengan Amelie. Film ini mengisahkan percintaan Mathilde dan Manech terpisahkan oleh ganasnya Perang Dunia I. Ketika kabar kematian Manech tiba, Mathilde tidak percaya. Dia terus mencari Manech dalam sebuah usaha dan keyakinan yang mengharukan. Film tentang indahnya sebuah harapan. Juga sebuah film romantis dengan war scene yang mencekam. Jadi bisa ditonton berdua dengan pacar.

VCD

Spanglish

Looking down and getting up
Komedi metropolis tentang hidup yang bete


Cast: Adam Sandler, Paz Vega, Tea Leony
Director: James L. Brooks
Sekali lagi James L. Brooks membuktikan diri sebagai sutradara komedi yang andal. Spanglish mengetengahkan kisah Flor Moreno, pembantu asal Meksiko yang bekerja di Los Angeles untuk membesarkan anaknya, Cristina. Flor mendapat pekerjaan bergaji lumayan di rumah keluarga koki terbaik di Amerika, John Clasky. Deborah, istri John adalah wanita yang neurotic dan dominan. Tanpa disadari, dia berulang-ulang menyakiti keluarganya. Belakangan Deborah mengusik hidup Flor dengan obsesinya membesarkan Cristina. Flor melawan, bersamaan dengan itu John mulai menolak menjadi bulan-bulanan bininya. Dia menemukan Flor sebagai pelarian yang membebaskan. Lewat film ini, Brooks menciptakan momen-momen lucu lewat dialog kultural yang intense. Apalagi didukung pemain yang kuat. Tea Leony berhasil menampilkan citra wanita metropolis yang bete. Adam Sandler juga lepas dari tipikal komedinya dan menampilkan sisi dramatis yang cemerlang. Lewat film ini kita dapat belajar bahwa ada baiknya sesekali menengok ke bawah untuk dapat naik ke atas.

A Bright Shining Lie
Kisah nyata pahlawan Amerika dalam Perang Vietnam. John Paul Vann awalnya penentang pengiriman tentara besar-besaran ke Vietnam. Baginya yang dibutuhkan Vietnam adalah revolusi beras untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapus korupsi. Namun dia terjebak dalam perang tak berkesudahan itu dan menjadi salah satu korban.

Catatan Akhir Sekolah
Film remaja nasional tentang tiga pelajar cupu yang ingin membuktikan eksistensi sebelum lulus SMU dengan membuat film dokumenter tentang sekolah mereka. Film buatan mereka ternyata membuka sisi-sisi rahasia sekolah lebih dari yang mereka harapkan. Awalnya film ini agak boring, namun berhasil selesai dengan intense dan menyenangkan.

Paparazzi
Bintang film yang baru naik daun mulai merasakan ganasnya sekelompok paparazzi yang menyerang kehidupan keluarganya. Ketika keluarganya mengalami kecelakaan tragis akibat ulah paparazzi itu, dia pun menjalankan sebuah aksi balas dendam. Thriller ini tidak berhasil membangun ketegangan dan penuh cliché.

Dangerous Curves
Seorang pengacara berusaha membebaskan wanita cantik dari tuntutan pembunuhan. Ternyata dia malah jatuh cinta pada wanita itu. Tanpa disadari wanita itu ternyata 'rubah betina' yang kejam. Storyline-nya cukup berisi, namun tidak dituangkan dengan pengembangan karakter yang memadai, jadi terasa menggantung.

Worth Watching
Perjalanan tiap orang menemui kebebasan kadang-kadang bisa menjadi pengalaman yang inspiratif bagi orang lain. Tiga film berikut adalah perjalanan menuju kebebasan di tiga dunia yang berbeda...

Citizen Ruth
Film karya Alexander Payne ini mengangkat tema hak reproduksi perempuan yang sering diabaikan bahkan di Amerika. Ruth, tuna wisma yang doyan 'ngelem' dan tengah hamil. Klinik ingin Ruth mengaborsi kandungan. Sementara kelompok demonstran menculik dan berusaha menyelamatkan kandungan Ruth. Tidak pernah ada yang menanyakan rencana Ruth.

In This World
Film karya Michael Winterbottom ini sukses mendapatkan Golden Bear di Berlin Film Festival. Kisah Jamal dan Enayat, pengungsi Afghanistan di Peshawar yang berusaha lari ke Inggris dengan bantuan penyelundup. Perjalanan berbahaya itu mengantar mereka menempuh jalur sutra melalui Pakistan, Iran dan Turki.

La Reine Margot
Penggambaran berdarah pernikahan Ratu Katolik Margot de Valois dengan raja Protestan Hugenot King Henri of Navarre untuk meredam kerusuhan dan pembantaian St. Bartholomew di Perancis Agustus 1572. Padahal Margot memiliki hasratnya sendiri. Film berlatar kebebasan beragama ini dibintangi Isabelle Adjani. Sempat sukses di berbagai festival seperti, Oscar, Cannes, BAFTA, Golden Globe dan Cesar Award.

Friday, July 15, 2005


Gie (Riri Riza, 2005) picture taken by Timur Angin
GIE; Membaca Keberanian Riri Riza

Setelah sebulan nonton Gie, akhirnya baru berhasil merumuskan tulisan agak panjang lebar dan personal tentang film ini. Memang cuma corat-coret kasar menanggapi sentilan dari Mas Totot - thanks to him!. Sekedar mengeluarkan gas-gas beracun dari kepala.

Bagi gw, film ini cukup bagus. Waktu baca bukunya, ada momen-momen personal yang muncul pada bagian-bagian tertentu. Nah, film ini juga begitu. Bisa menghadirkan momen personal. Pada hal-hal yang kecil banget, misalnya ketika SHG mencopot gulungan film, ketika rapat aksi, ketika di kelompok diskusi, atau ketika dia naik gunung dengan teman-temannya. Gw jadi inget, gw melakukan hal-hal itu juga. Makanya hal ini gw tuangkan di blog gw bagian diari-nya. Gw baca buku Catatan Harian Seorang Demonstran waktu masih orientasi mahasiswa tahun 1994. Waktu itu kan gw lagi cari pegangan banget untuk hidup sebagai mahasiswa. Gw akui, dalam proses ini buku SHG cukup berpengaruh pada pilihan gw. Makanya menyaksikan itu digambarkan lagi, gw jadi inget ketokohan SHG pada hidup gw. Secara teknis juga, Riri Riza tidak perlu diragukan lagi. Kalo meminjam istilah mas Totot dulu, dia juga memiliki mata kamera yang piawai. Bagi gw juga film ini layak kalau dilepaskan dari pertanyaan seperti; Pas gak ceritanya dengan aslinya? Atau mirip gak Nicholasnya dengan SHG? Atau akhirnya sama gak?

Soal penilaian lebih luas soal filmnya. Gw sendiri sedang mencoba merumuskan formula film biopic yang bagus. Waktu nonton Gie, gw merasa ini memang bagus tetapi ada komanya. Gw merasa masih punya PR, untuk menemukan apa yang salah. Soalnya seperti kurang mantap gitu. Kalau gw sih nggak merasa film ini payah atau mengecewakan. Untuk ini, gw dengan sengaja nonton banyak biopic mulai dari Aviator, Ray, The Motorcycle Diaries, Erin Brokovich, Nixon, Michael Collins, Veronica Guerin, Beautiful Mind, Ali, Man on The Moon, Amadeus, Gandhi, Tjoet Nja' Dhien sampe The Doors dan People VS Larry Flint. Untuk menemukan benang merah yang namanya biopic itu apa. Asyiknya, setelah menonton film-film ini, gw seperti punya wawasan baru bagaimana seharusnya gw menonton biopic. Hasilnya, gw jadi merasakan setidaknya ada beberapa kekurangan pada Gie:

1. Ide besar. Sebuah biopic butuh suatu gagasan yang ingin disampaikan pada penontonnya. Maksud gw adalah bagaimana sang sutradara menginginkan tokoh ini dikenang atau hal apa dari sang tokoh yang diinginkan sutradara menjadi inspirasi bagi penonton. Dengan kata lain spiritnya. Sehingga ketika jadi sebuah film, dia bisa teguh menjejak pada suatu basis yang kuat. Biopic tidak bisa tok bercerita tentang perjalanan hidup seseorang tanpa gagasan yang ingin disampaikan. Pram dalam prolog Anak Semua Bangsa menyebutkan bahwa melihat kehidupan manusia lain itu sebuah pekerjaan yang membosankan kecuali kalau kita melihat prosesnya berpijak pada akarnya (Gw nggak hapal kutipan aslinya, tetapi kurang lebih seperti ini maksudnya). Kalau tidak ditentukan gagasan besarnya kita akan menclak-menclok dalam penggambaran kehidupan seseorang. Ini jadi penting, karena manusia pada esensinya tidak hanya punya satu sisi. Media film kan punya keterbatasan untuk menyampaikan semua sisi kehidupannya. Gw lihat dari hampir semua film itu, pasti ada ide besar yang ingin disampaikan. Sang sutradara menginginkan tokohnya dilihat sebagai apa. Dari list film di atas, mau tokoh negarawan serius macam Nixon, Gandhi atau Michael Collins, tokoh independen macam Veronica Guerin, Erin Brokovich sampai John Nash (Beautiful Mind) sampai tokoh yang kehidupannya acak gila-gilaan macam Ray, Jim Morrisson (The Doors), Ali sampai Larry Flint. Semua punya gagasan besar dulu yang ingin disampaikan pada penonton. Ini tidak dimiliki Gie, Sehingga sampai akhir kita tidak paham sutradara inginnya kita mengenang Gie bagaimana atau seperti apa. Begitu banyak sisi kehidupan Gie yang dicuplik mengarahkan pemaknaan ke satu gagasan dan cuplikan yang lain mengarahkan kita pada gagasan lain. Adegan-adegan yang dibuat tidak mengarahkan gagasan yang ingin disampaikan sutradara. Menurut saya, di sini yang diuji keberanian Riri memilih sisi mana dari seorang SHG yang ingin ditonjolkannya. Misalnya bagi gw, SHG itu menginspirasi gw untuk hidup dengan kritis maka harus dibuat adegan-adegan yang mengarahkan kita pada gagasan itu. Tanpa gagasan ini tindak tanduk SHG di film ini hanya menjadi random actions yang tak bernilai. Nonton film buat apa? Nonton Ira nyanyi Dona Dona, untuk apa? Akhirnya benar, jadi serba tanggung semua karena gak ada gagasan yang menjejakannya. Persahabatannya tanggung, gak tergali lebih luas, percintaannya tanggung, karir politik juga tanggung, kepenulisannya juga tanggung. Untung saja, gw sudah pernah baca bukunya jadi sudah punya background di luar layar. Bagi yang sudah baca bukunya, hal ini tertolong dengan kesan tentang SHG yang sudah menancap di pikiran kita, tetapi kalau belum? Wallahu'alam.

2. Pembentukan Karakter/Penokohan. Artinya bagaimana sang tokoh mencapai ketokohannya. Jelas yang namanya manusia itu berproses jadi ketokohannya tidak 'given' datang dari surga. Sebaliknya itu yang terjadi dalam Gie, dia sudah 'given' menjadi pembangkang, tanpa pernah dielaborasi lebih jauh kepahitan apa yang menimpanya atau apa yang membentuknya menjadi kritis. Bandingkan dengan Che Guevara di Motorcycle Diaries, atau bahkan Tjoet Nja' Dhien garapan Eros Djarot. Bahkan hampir semua dalam list itu melakukan pembentukan karakter yang jelas. Sebagian pembentukan karakter ini berhubungan dengan point pertama di atas. Karena nggak jelas gagasan yang ingin disampaikan, maka tokoh SHG cuma dicuplik aja penggalan kisah hidupnya. Mestinya gagasan itu bisa dijadikan alat seleksi karakter yang ingin ditonjolkan, lalu dirunut ke belakang bagaimana itu terbentuk.

3. Peta konflik tidak teridentifikasi dengan baik. Dalam film ini tentu saja tergambar beberapa konflik SHG dengan pihak lain, tetapi kebanyakan disampaikan dalam bentuk narasi. Seolah-olah sang sutradara lupa, bahwa dia bukan mengangkat tokoh yang sudah sangat populer dan seluruh pemikirannya dikenali dengan baik oleh penonton. Sesudah nonton sebulan yang lalu, seorang teman saya wartawati sebuah majalah terkenal di Jakarta langsung bertanya pada saya. Sebenarnya si Soe Hok Gie ini siapa sih? Film ini bahkan tidak menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan ini bukan menuntut gagasan besar seperti poin 1, tetapi menuntut positioning tokoh kita ini terhadap dunia di sekitarnya. Dia menyebut dirinya pengagum Soekarno tetapi mengapa meruntuhkan kekuasaan Soekarno. Di film ini, Riri memberi jawaban dengan cara mempertemukan SHG dengan Soekarno. Jawabannya jadi personal, seolah-olah SHG punya masalah pribadi dengan Soekarno yaitu waktu ketemuan itu. Padahal bukan itu yang terjadi. Sekilas memang digambarkan politik Soekarno memarginalkan rakyat kecil, tapi ini sedikit sekali porsinya dan seperti tidak ada hubungannya dengan ketidaksukaan SHG pada dia. Selain itu memang dinarasikan bahwa Soekarno memerintah seperti raja-raja Jawa, beristri banyak, membangun istana-istana? Lantas efeknya apa? Masih banyak hal lain yang cuma disebut saja, seperti Politik Tahi Kucing, kenapa tahi kucing? Nggak dijawab. Ada apa dengan PMKRI dan HMI? Dijawab dengan narasi, bukan pengadeganan. Apa yang salah dengan Orde Baru? Tidak dijawab. Aristides itu siapa? Dijawab dengan menunjukan lambang Sinar Harapan aja, terus sudah. Bahkan pertanyaan ada apa dengan Sinta? Tidak dijawab. Apa kita berharap orang mengerti dengan cara itu. Peta konflik ini tidak perlu dijelaskan satu persatu, semestinya sublim dalam storyline. Nah, dalam hal ini makanya proses seleksi akhirnya penting lagi. Masih soal peta konflik. Sepertinya dalam film ini juga ragu menyampaikan pemikiran Gie terhadap tokoh-tokoh yang masih hidup. Padahal Gie dalam diary-nya banyak menghujat orang lain juga. Bahkan nama Soeharto pun tidak disebut sama sekali, seingat gw. Lantas tulisan betapa tidak menariknya pemerintahan sekarang yang terkenal banget itu kehilangan relevansinya. Makanya ketidaksukaan SHG pada pemerintahan Orba tidak tersebut dengan jelas. Yang ada setelah era demo 66, SHG cuma seperti orang yang kena Peter Pan Syndrome yang merindukan masa-masa mudanya ketika jaya sebagai demonstran dan gak pingin jadi dewasa. Konfliknya melemah dengan jelas, pada bagian Orde Baru.

4. Pemilihan cast. Gw termasuk orang yang percaya bahwa dalam sebuah biopic apalagi biopic tokoh yang kita ingin sampaikan ketauladanannya kepada penonton, maka pemeran si tokoh tidak harus mirip. Artinya dengan cara ini, nilai-nilai yang diusung si tokoh bisa aktual ketika diperankan siapapun. Tetapi kata kuncinya adalah nilai-nilai yang diusung bisa aktual. Ketika SHG masih diperankan Jonathan Mulia, dia tidak perlu melalui banyak fase. Akhirnya Jonathan Mulia bisa mengembangkan karakter Gie lebih baik daripada Nicholas Saputra. Ketika Nico mengambil alih peranan sebagai Gie, dia harus merepresentasikan terlalu banyak fase/babak dalam kehidupan Gie. Pertanyaan yang relevan akhirnya, si pemain sanggup gak mengaktualisasikan nilai-nilai yang diusung si tokoh? Atau dia malah canggung? Atau memang perannya dibikin tanggung karena tiap babak cerita dia harus jadi sosok yang baru lagi.

Tuesday, July 12, 2005

AYO MENONTON

Brothers and Battles
Sebuah semesta baru film perang

Tae Guk Gi
Cast: Jang Dong-Gun, Won Bin
Director: Kang Je-gyu
Original: Inilah the most expensive Korean film ever - milestone sinema modern negeri ginseng. Budget produksinya ditaksir mencapai $ 12,8 juta. Hasilnya film perang yang intense, flamboyant, powerful dan laris manis. Kisah 2 saudara Lee Jin Tae dan Lee Jin Seok hidup bersama ibu mereka. Ketika pecah Perang Korea, sang adik Jin Seok dipaksa menjadi tentara Korea Selatan. Kakaknya, Jin Tae berusaha mencegah, namun tak kuasa melawan militer. Dia malah dipaksa bergabung juga. Jin Tae bersumpah menjaga adiknya sampai akhir hayat dan selalu melindungi adiknya di medan tempur. Tapi ini tak cukup. Jin Tae lalu bertempur mati-matian agar memperoleh medali kehormatan dan bisa meminta adiknya dipulangkan. Namun keberanian gila-gilaan ini justru menimbulkan konflik dengan Jin Seok yang tak ingin kehilangan Jin Tae.
Film ini seperti menampilkan sadistic action a la film Jepang dibalut Hollywood's sense of style. Dalam film ini, horrific war scenes merely act as a crimson backdrop to the quieter, more intimate and ultimately more stirring main story. It is a story of two brothers and what war takes on their love. The point, in other words, is the emotion, never the violence itself. Film ini bahkan tidak berposisi di pihak utara atau selatan, dia hanya mengurai efeknya pada persaudaraan mereka, sambil sesekali menyelipkan pesan damai. Flashback opening-nya memancing pikiran bahwa film ini akan meniru Saving Private Ryan. Asumsi itu luncas selewat 5 menit pertama, karena tiba-tiba kita temukan semesta perang yang berbeda, Perang Korea. Penulis film ini pun terbukti sanggup mengelaborasi elemen-elemen Perang Korea hingga mampu melahirkan cerita yang kuat tetapi sangat unik, seperti pernah dilakukan Teguh Karya dalam November 1828.

Vintage Comedy
Perjalanan kocak untuk menemukan jati diri

Sideways
Cast: Paul Giamatti, Thomas Haden Church
Director: Alexander Payne
Original: Film ini lahir dari tangan dingin Alexander Payne yang sering menyajikan tema satire modernitas. Kali ini obyeknya adalah tradisi Bachelor Party. Tema ini jadi latar belakang mengupas hal lain yang terkait yakni persahabatan, cinta, seks dan wine. Alkisah, sepasang sahabat Miles dan Jack mengadakan road trip ke daerah pertanian anggur di California untuk wine tasting dan main golf selama seminggu, sebelum pernikahan Jack. Tetapi Jack yang gatal punya keinginan lain, yaitu merasakan one last fling. Obsesinya kesampaian ketika berkenalan dengan Stephanie. Sementara Miles mendekati Maya, waitress yang baru menjanda. Ulah nakal Jack mengacaukan liburan mereka. Tetapi bagi Miles, liburan ini meninggalkan kesan tersendiri, dia mulai menerima kebuntungannya dan mengatasi kemurungannya. Film ini memang berjalan lewat perspektif Miles. Dia selalu merasa gagal karena menulis novel yang tak kunjung terbit dan gagal dalam pernikahan. Dia memiliki self esteem problem, sekaligus kebaikan dan kejujuran. Oleh Payne, drama ini disampaikan dengan humor yang tertib. Tidak ada komedi yang dipaksakan atau mengada-ada. Kelucuan dibangun natural lewat penokohan. Jadilah film ini adalah komedi yang natural tentang sifat dasar manusia. Sebuah jeda yang menyenangkan untuk menarik nafas, juga dalam hidup penontonnya.
* 1 Oscar untuk Best Writing dan 4 nominasi untuk aktor, aktris, sutradara dan film terbaik.


DVD

Raising Arizona
Film kocak besutan Coen Brothers ini mengisahkan percintaan juru foto kepolisian dengan penjahat kambuhan. Setelah menikah, sang istri ternyata memiliki masalah kandungan, padahal mereka sangat mengidamkan hadirnya anak. Sementara itu, seorang pengusaha justru baru melahirkan kembar 5. Mereka pun memulai aksi kocak untuk memiliki salah satu anak ini.

Mengejar Matahari
Film paling personal karya Rudi Sudjarwo. Persahabatan 4 orang pria muda yang diuji ketika seorang gadis hadir dalam kehidupan mereka. Perpecahan tak terelakan. Ketika itu pula sesosok trauma dari masa kecil mereka muncul kembali dan menghancurkan semua yang mereka miliki bersama.


Shall We Dance
Pria paruh baya terobsesi belajar menari setelah menyaksikan sosok seksi di tepi jendela tiap hari. Usahanya belajar menari mengubah rutinitas harian dan melahirkan semangat baru. Akhirnya film ini tidak soal cinta-cintaan, tetapi menemukan target baru dalam kehidupan yang membosankan. Sayang, filmnya sendiri agak membosankan.

VCD

Nine Lives
Sembilan orang sahabat terjebak dalam kastil kuno Skotlandia ketika hantu dari abad ke-19 menggentayangi mereka. Satu persatu mereka dihabisi untuk menebus amarah sang hantu. Film ini termasuk tipikal horor biasa yang tidak membuat kita merinding lagi. Tetapi masih ada Paris Hilton yang bisa jadi hiburan mata yang segar meskipun hanya sesaat.

Bangsal 13
Prequel film Jaelangkung yang populer ini mengisahkan asal muasal kehadiran suster ngesot. Dua aktris cantik Enditha dan Luna Maya mampu berakting meyakinkan. Filmnya sendiri cukup berhasil membangun kengerian, tetapi sayang sekali beberapa adegannya mengingatkan kita pada film horor Jepang yang sangat populer.

Cellular
Sebuah telepon nyasar ke ponsel seorang pria muda membuatnya terlibat dalam upaya penyelamatan sebuah keluarga dari ancaman penculikan dan pembunuhan. Film ini cukup sukses membangun ketegangan yang dijalin dari kuat lemahnya sinyal dan batere ponsel. Karakter-karakter juga dibangun dengan matang, sehingga semua tampil meyakinkan.

The Blues Brothers
Slapstick musikal klasik yang dibintangi John Belushi dan Dan Aykroyd serta special performances penyanyi-penyanyi Blues legendaris. Sepasang penjahat kecil-kecilan berusaha membantu panti asuhan tempat mereka dibesarkan dengan membentuk Blues Band, lalu berusaha konser. Namun tindakan slebor mereka malah berbuntut kacau balau tetapi kocak.

Saturday, June 11, 2005

PELITA HATI

Janji Joni; Skenario dan Catatan
MIKAEL JOHANI (editor), METAFOR (QB)
Buku ini diangkat dari skenario film komedi nasional terbaru karya Joko Anwar. Kisahnya tentang Joni, pengantar rol film dari bioskop ke bioskop. Profesinya sering tidak diperhatikan. Sebaliknya, Joni justru memperhatikan penonton-penonton bioskop. Dia bisa memetakan sosiologi penonton bioskop dengan cara yang kocak dan menarik. Perhatian itu akhirnya menambatkan hatinya pada gadis cantik yang kemudian dikejarnya setengah mati.
Skenario mentah sering tidak terlalu menarik dibaca. Apalagi di zaman audiovisual seperti sekarang. Kalau ada filmnya, buat apa membaca bukunya lagi. Untuk itu script book yang akan diluncurkan ke publik, harus memiliki nilai tambah dari filmnya. Karena itulah, buku ini memuat juga catatan harian sutradara dan produsernya. Ini memberikan nilai pengalaman yang tentu saja tidak bisa didapat kalau cuma mrnonton filmnya.
Jujur saja, secara pengemasan dan cara bertutur buku skenario Arisan yang juga ditulis Joko Anwar terasa lebih enak dibaca.


Daddy's Little Girl
MARY HIGGINS CLARK, GPU (Gramedia)
Ellie Cavanaugh seorang gadis kecil menemukan kakaknya terbunuh. Kesaksiannya berhasil memenjarakan kekasih kakaknya. Dua puluh dua tahun kemudian, pemuda itu mendapat kesempatan rehabilitasi. Ellie yang begitu yakin dengan kejahatan itu berusaha agar hukuman tetap tegak. Meskipun ancaman datang menghadang, ditambah lagi hubungan dengan sang ayah yang rumit, Ellie tetap kukuh dan membuktikan kebenaran.
Clark telah menulis cukup banyak thriller. Karakter pahlawan dalam novelnya sering digambarkan sebagai orang yang berusaha melakukan hal yang benar apapun bayarannya. Hal ini menjadi faktor distingtif yang unik dan membuat karyanya cukup digemari.
Ada 45 judul buku lain karya Mary Higgins Clark. Anda tinggal pilih mana yang Anda paling suka.

The Da Vinci Code: Special Ilustrated Edition
DAN BROWN, DOUBLEDAY (QB)
Edisi aslinya terbit tahun 2003. Berkat jargon marketing, buku ini laris manis bak kacang goreng dan menjadi buah bibir. Kisahnya tentang pakar simbologi Harvard, Robert Langdon yang terlibat penyelidikan kematian seorang kurator Museum Louvre. Upaya Langdon rupanya menyibak politik agama yang telah berlangsung berabad-abad.
Buku ini tidak murni buku spiritual. Isinya informasi seputar pertarungan ide dan kepentingan dalam pembentukan ajaran yang kita kenal sekarang lewat latar belakang kasus kriminal. Pesannya tidak terlalu baru. Enaknya buku ini mengumpulkan informasi yang tercecer menjadi pengetahuan siap saji yang mudah diakses. Plus kemampuan penulisnya membangun eksotisme lewat ceritanya. Ilustrated edition sendiri tidak terlalu membantu. Karena hanya intense pada seperempat bagian awal. Itupun kebanyakan menjelaskan hal-hal yang sudah luas diketahui.
Celestine Prophecy karya James Redfield lebih berisi panduan dan lebih dulu juga jadi bestseller. Sama-sama sedang dibuat filmnya sih.


Love Can Lie
ALEXANDER ROMANOV ET AL., DASTANBOOKS
Kumpulan cerpen dari penulis-penulis Timur Jauh. Dibuka oleh sebuah cerpen menawan karya Alexander Romanov, A Simple Act of Piety. Hanya satu cerpen ini yang diterjemahkan dari karya Romanov. Sisanya adalah karya beberapa penulis Timur Jauh lainnya. Masalah region ini mungkin yang jadi benang merah dikumpulkannya cerita-cerita ini.
Buku ini diterjemahkan dengan baik, sayang sekali editingnya agak kurang membantu sehingga dalam membacanya ada beberapa kalimat yang terasa agak janggal. Cerpen pertama pun sangat menyentuh dan memiliki alur yang kuat. Sayang cerpen berikutnya, makin ke belakang terasa makin kendor seleksinya. Selain itu, secara tematik juga susunannya agak janggal.

Are You Afraid of The Dark
SIDNEY SHELDON, GPU
Serangkaian pembunuhan menewaskan beberapa orang di empat kota. Benang merah yang menghubungkan pembunuhan itu adalah tempat bekerja pria-pria yang terbunuh. Yang tersisa hanya dua orang janda yang tidak mengerti yang terjadi. Mereka saling membenci, namun ketakutan, kecurigaan dan rasa senasib membuat mereka bahu membahu mengungkap misteri pembunuhan suami mereka, sambil sekaligus menyelamatkan nyawa masing-masing.
Entah pembaca yang tambah pintar, atau Sheldon yang menurun. Buku ini tidak seseru dan semenarik beberapa buku Sheldon sebelumnya. Plotnya mudah ditebak dan berisi terlalu banyak kebetulan, jadi agak membosankan.


Alamak
FIRA BASUKI, Grasindo
Setelah sukses dengan deretan novelnya, novelis laris ini merekam dan mengemas berbagai fenomena kehidupan kosmopolitan dalam kumpulan cerpen pertamanya. Buku ini berisi delapan cerpen dan sebuah calon novel. Kisah-kisahnya kebanyakan berlatar pergulatan nilai dalam sebuah fenomena. Bukan latar yang baru kali ini diangkat Fira.
Fira memang pencerita tulen. Dengan mudah dia mengalirkan kisah dan membedah dengan kacamatanya. Berbeda dengan dalam novel-novelnya, di kumpulan cerpen ini, kebanyakan pembaca diajak Fira untuk menuntaskan logika yang dibangunnya.

Supernova: Petir
DEE, AKUR
Lagi sebuah lanjutan Supernova yang meledak di tahun 2001. Kali ini Episode: Petir. Benang merah yang menjalin ketiga Supernova ini masih spiritual path. Jika Episode 1 dibalut dalam filososi sains yang kental. Episode 2,1 (Akar) dijalin dengan kisah petualangan menegangkan. Maka Episode 2,2 ini memilih chicklit populer sebagai gaya bertutur. Bak diari manis seorang gadis. Hal ini wajar mengingat tokohnya adalah Elektra, gadis Bandung biasa saja yang tiba-tiba mendapat pencerahan lewat yoga dan meditasi (atau internet?). Namun Dee tetap berbeda. Diari ini ditulisnya dengan presisi detail mengagumkan yang membuat kita mengangguk-angguk sambil senyum dikulum mengenang masa lalu.
Bagi pembaca yang mengeluh akan muatan Supernova: Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, akan menemukan dermaga yang tenteram lewat buku ini. Postulat-postulat Fisika yang dulu mengisi catatan kaki halaman Supernova, kini berganti dengan Kamus Bahasa Sunda Populer yang tak sukar dimengerti. Mungkin kali ini Dee tak lagi bermaksud membuat ledakan bintang yang fenomenal, melainkan setruman listrik yang mengejutkan namun segera tenang.

The Millionaire in You
MICHAEL LeBOUF, GPU
Banyak orang yang mencari uang dan kekayaan hanya untuk mendapatkan kekayaan itu sendiri. Semakin kaya, mereka hanya akan menjadi semakin kekurangan dan merasa membutuhkan kekayaan lebih besar lagi. Akhirnya satu hal yang paling penting justru terlupakan, yaitu bagaimana caranya menikmati kekayaan itu sendiri. LeBouf menawarkan pilihan-pilihan strategis agar Anda dapat mencapai kedua tujuan itu.
Buku ini bukanlah berisi petunjuk kaya mendadak yang muluk-muluk. Bukan pula sebuah kitab yang mengajarkan kepasrahan menerima nasib. LeBouf berusaha mengeksplorasi hal yang dimiliki oleh setiap orang dan bagaimana tiap orang memberdayakannya. Hasilnya adalah peta sederhana menuju kebebasan finansial yang melegakan, tidak menyesakkan dan tidak depresif.

Kisah Pi
YANN MARTEL, GPU
Kisah Pi adalah novel tentang bocah India berusia 16 tahun. Kapal yang membawanya beremigrasi dari Madras ke Kanada tenggelam. Dia terapung-apung di tengah lautan dalam sebuah sekoci selama 227 hari dengan seekor Harimau Bengali, seekor zebra, seekor orang utan dan seekor hyena. Berkat kecerdasannya, Pi berhasil bertahan dari kemuskilan itu. Dengan kecerdasan, keyakinan dan ketangguhannya dia berhasil mencapai Kanada.
Martel menulis dengan cara sangat meyakinkan. Sejak awal dia mengaburkan batas antara fakta dan fiksi. Dalam tuturannya, dia membumbui kisah ini dengan fakta zoologis, tips memancing penyu untuk makan dan tetap bergerak sebagai tips survival. Hasilnya kita terseret membaca buku ini hingga akhir dan mengambil pilihan untuk percaya. Tak heran buku ini dianugerahi The Man Booker Prize untuk kepiawaian Martel.

Independent Traveling
AGUNG BASUKI, GPU
Banyak orang menduga bahwa untuk melakukan sebuah perjalanan keliling dunia adalah hak eksklusif kaum jetset saja. Buku ini membuktikan hal sebaliknya. Penulisnya telah bertahun-tahun menjalajah berbagai belahan bumi sambil tetap menangguk uang dari perjalanan itu. Berbagai profesi akan mengantar Anda ke sudut-sudut dunia yang tidak pernah terpikir sebelumnya.
Awalnya buku ini tampak seperti buku yang inspiratif. Namun ternyata lebih banyak informasi yang bersifat panduan. Namun ya wajar saja. Buku panduan pun banyak yang membutuhkan. Menariknya buku ini ditulis sendiri oleh orang Indonesia yang memang telah berpengalaman melakukan hal ini. Tentu saja, di luar panduan yang diberikannya, figur penulisnya akan memberi dorongan sendiri untuk memulai penjelajahan kita sendiri.

Simplify Your Work Life
ELAINE ST. JAMES, GPU
Kadang kala dunia kerja menjadi lahan berduri yang tak mudah dilalui. Namun sebenarnya masalah demikian bisa saja diawali dari perilaku Anda sendiri yang kurang mampu menyederhanakan kehidupan kerjanya. Buku ini menawarkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menata kembali dunia kerja dan menyeimbangkan hidup Anda.
Asyiknya buku ini tidak cuma mengajarkan perilaku kerja saja, melainkan perilaku hidup secara umum. Buku ini tak hanya menawarkan kita tips untuk mengoptimalkan waktu kerja atau caranya menjadi pekerja yang produktif, tetapi juga mengajar kita bagaimana berkomunikasi dengan baik dan menata keuangan.

Kunci Sukses Menulis Skenario
ELIZABETH LUTTERS, GRASINDO
Menulis skenario tidak mungkin hanya sekedar mengandalkan insting belaka, namun juga membutuhkan teori dan tahap-tahap yang harus dilalui dalam mengolah bakat di bidang ini. Selain itu, butuh pula manajemen yang tepat agar skenario yang dihasilkan bisa menjadi karya seni yang bisa dinikmati penonton. Buku ini berusaha menyusun teori untuk menggabung faktor intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah pembuatan skenario.
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan ditujukan memang untuk penulis pemula. Karena hal itu, maka buku ini patut dicoba sebagai teori. Masalah hasilnya, tentu bergantung juga pada kreativitas dan seberapa besar bakat sang penulis yang termotivasi oleh buku ini.
Layar Kata karya Seno Gumira Ajidarma juga membangun wawasan tentang skenario yang baik.


Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran
MARK HADDON, KPG
Buku hebat ini berkisah tentang penyelidikan seorang anak berusia 15 tahun, bernama Christoper Boone. Boone menyandang sindrom Asperger, sejenis autisme. Dia mahir komputer, mampu memecahkan soal-soal rumit matematika dan fisika, tetapi kikuk dalam berkomunikasi dengan orang lain dan membenci metafor. Buku ini ditulis dari sudut pandang sang detektif sekaligus pencerita. Jadi bayangkan sebuah novel atau karya sastra tanpa metafor.
Menarik sekali. Bayangkan di tengah sebuah dunia yang banjir kata-kata bersayap ini, sebuah novel hadir tanpa menggunakan metafor sama sekali. Jangan ragu atau mundur langsung dan membayangkan novel ini adalah sebuah novel yang berat dan penuh rumus fisika. Yang jelas novel ini memberi pandangan yang sangat jujur tentang dunia modern yang kita tempati saat ini. Atas kecerdasannya, buku ini meraih Whitbread Book of the Year Award.

The Privilege of Youth
DAVE PELZER, GPU
Satu otobiografi lagi dari Dave Pelzer untuk melengkapi keempat buku inspiratifnya yang lain. Buku ini mengisahkan masa transisinya dari seorang anak menjadi seorang remaja. Kisah seorang Dave muda yang berjuang mengatasi masa kanak-kanak yang pahit, mencari teman dan pengakuan masyarakat atas keberadaannya.
Pelzer memang salah satu persona paling menarik di Amerika. Dia telah menjalani kehidupan luar biasa yang menempanya. Tak heran kalau buku-bukunya menduduki puncak daftar buku-buku terlaris. Selain itu, salah satu bukunya Help Yourself dinominasikan juga untuk Pulitzer Prize. Buku ini pun tak kalah menarik untuk dibaca. Buku ini masih diceritakan dengan sensitivitas dan wawasannya yang khas.
TRY IT IF YOU LIKE: A Child Called “It”, The Lost Boy, A Man Named Dave dan Help Yourself.


Brownies
FIRA BASUKI, GAGAS MEDIA
Karya adaptasi pertama yang dilakukan Fira. Novelnya kali ini memang diadaptasi dari skenario film Brownies. Tentu saja kisahnya masih tentang lika-liku percintaan Mel, seorang gadis penggemar brownies tapi selalu gagal membuatnya. Seperti percintaan Mell yang juga gagal. Mel harus memilih antara dua lelaki, Joe dan Are.
Fira memang tidak sekedar menyalin skenario menjadi novel. Dia menulis kisah film ini lewat sebuah perspektif unik sebuah bahan dasar pembuat brownies. Sebuah bahan dasar yang membuat browniesnya terasa enak.
Dari seluruh karya Fira Basuki, buku ini lebih mirip dengan serial Ms. B. Kalau Anda atau pasangan Anda suka tema seperti ini bisa juga membaca Like Water for Chocolate karya Laura Esquivel.

The Rainmaker's Daughter
RICHARD OH, METAPHOR
Kisah cinta seorang pengacara dengan seorang gadis tanpa nama dan tanpa masa lalu, namun penuh pesona yang memperdaya. Kisah cinta itu lantas menjadi kompleks ketika wanita tanda tanya itu mengungkap bahwa dirinya tengah terluka oleh sebuah kekuatan yang mungkin tidak berasal dari muka bumi ini.
Sebuah karya Sastra Indonesia yang unik karena ditulis dalam Bahasa Inggris. Namun seluruh kisah berlatar kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan kedua novel sebelumnya, kali ini Richard lebih condong dimasukan ke dalam genre Magical Realism. Membuat kisah cinta yang diceritakan pun terasa indah dan supranatural.

Thursday, June 09, 2005

HIDUP MATI BUAT NONTON

Super Human
Asal muasal seorang jagoan

Batman Begins

Cast: Christian Bale, Michael Caine, Katie Holmes
Director: Christopher Nolan

Jagoan berbusana hitam dan bertopeng kampret kembali ke layar perak. Hanya saja kali ini bukan kiprah lanjutan dari sequel terakhirnya, melainkan prequel asal muasal Bruce Wayne bertransformasi dari orang kaya menjadi pembasmi kejahatan kota Gotham.
Alkisah, bocah Bruce Wayne menyaksikan ortu-nya milyuner dibunuh di depan matanya. Selanjutnya Bruce hidup dalam trauma dan obsesi membalas dendam. Dia meninggalkan Kota Gotham lalu berkelana ke dunia timur untuk mempelajari ilmu kanuragan. Dalam perjalanan, Bruce dibimbing pria misterius bernama Ducard yang mencuci bersih naluri kriminal dari otak dan mentalnya. Dia pun berguru pada Ra's Al-Ghul seorang pemimpin ninja yang berbahaya namun terhormat.
Ketika kembali ke kota Gotham, ternyata momennya sedang pas. Kota itu dijalankan oleh kelompok mafia atau individu-individu yang memanipulasi sistem yang dipimpin Carmine Falcone. Sementara penegak hukum tidak berdaya mencegahnya. Wayne segera membangun persekutuan dengan Alfred-asistennya yang setia, Lucius Fox dan Detektif Jim Gordon untuk membasmi kejahatan lewat Wayne Enterprises’ Applied Sciences division. Bruce pun mulai meluncurkan alter ego sebagai superhero yaitu Batman. Sambil menghadapi twist of plot yang tak terduga sebelumnya.
Sejak debutnya dalam seri Detective Comics #27 yang dirilis Mei 1939, Batman segera diminati pembaca. Hingga usia yang ke-66 tahun ini, Batman sudah bertransformasi mulai dari komik, sandiwara radio, sinetron, film layar lebar sampai video games. Namun popularitasnya tidak pernah turun. Apa sebenarnya yang disukai orang dari karakter superhero satu ini? Pertama, karena Batman adalah superhero asli bumi. Selain itu, dia tidak perlu bermutasi menjadi mahluk aneh untuk jadi jagoan. Kejagoan Batman diperolehnya murni dari pengembangan IPTEK. Hal inilah mungkin yang akhirnya menginspirasi orang untuk berusaha menjadi superhero dalam hidupnya sendiri. Kembali ke Batman Begins, film ini juga wajib ditonton karena digarap oleh Christopher Nolan, salah satu sutradara muda handal yang diakui karya-karyanya cukup freak seperti Memento dan Insomnia. Sayangnya film ini agak kurang nuansa komikalnya, sejauh ini adaptasi Tim Burton masih paling juara deh. Biarpun dark tapi tetap komikal. Kalo film ini sendiri at the end kita akan berkesimpulan bahwa ini adalah film bagus dan serius. Tetapi bukan formula film dark comic yang paling tepat. Anyway, namanya juga summer blockbuster, jadi ya nikmati saja lah!

Review:
Monster-in-Law
Cast: Jennifer Lopez, Jane Fonda
Director: Robert Luketic
Ketika sederetan kisah cinta yang kandas, Charlotte akhirnya menemukan Mr. Right. Namun ketika dia mulai berusaha menambatkan hatinya, dia harus bertemu mertua yang menghadirkan neraka baru baginya. Sekali lagi J-Lo terjebak pada peran-peran yang tidak mendorongnya untuk mengembangkan karakter. A depressing comeback for Jane Fonda.

War of The Worlds
Cast: Tom Cruise, Miranda Otto
Director: Steven Spielberg
Ketika bumi diserang oleh sekelompok alien dari planet lain, Ray Ferrier harus berusaha untuk menyelamatkan keluarganya. Sementara bumi juga harus mempertahankan humanitas dari serbuan makhluk asing itu. Diangkat dari novel simbolik yang penting karya salah satu penulis penting dunia. Film ini digarap oleh salah satu sutradara paling penting saat ini. Hasilnya jelas penting juga untuk ditonton.

Riding The Bullet
Cast: Jonathan Jackson, Erika Christensen
Director: Mick Garris
Alan Parker menumpang untuk pulang kampung menjenguk ibunya yang sekarat. Ternyata orang yang ditumpanginya memiliki rahasia yang mematikan dan dia menawarkan Alan pilihan hidup atau mati. Meskipun diangkat dari salah satu cerpen populer karya Stephen King, namun film ini kurang sukses mengadaptasi hype dari teks aslinya ke layar lebar.

Ungu Violet
Cast: Dian Sastrowardoyo, Rizky Hanggono
Director: Rako Prijanto
Dinamika cinta seorang penjaga tiket busway yang berhasil menjadi supermodel dengan seorang fotografer. Cinta yang akhirnya menuntut pengorbanan. Perjalanan cinta mereka digambarkan cukup panjang dan terlalu berliku-liku, tapi tak apalah agar kita bisa maksimal menikmati permainan akting si cantik Dian Sastro. Tapi kalo pingin nonton film yang mencucurkan air mata pasangan Anda dan membuat dia butuh a shoulder to cry on, maka bawalah dia menonton film ini!

Cinta Silver
Cast: Luna Maya, Cathrine Wilson, Restu Sinaga
Director: Lance
Kisah Levi seorang pengusaha media hiburan yang mulai memasuki usia paruh baya namun belum juga mendapatkan pendamping. Film ini adalah liku-likunya menemukan cinta. Dibuat rumah produksi yang paling sukses dalam industri perfilman Indonesia kontemporer, film ini memang jadi menjanjikan akan asyik ditonton. Apalagi didukung model-model cantik idola kita.


Gie
Cast: Nicholas Saputra, Sita Nursanti
Director: Riri Riza
Biopic Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa Indonesia yang jujur, lurus dan tak kenal kompromi. Perjuangannya berhasil meruntuhkan rezim orde lama namun melahirkan rezim baru yang kembali membuatnya kecewa. Tokoh besar yang nyaris ditinggal sejarah. Narasi besar ini digarap kolosal oleh sutradara besar. Semoga mampu menjadi jembatan untuk ide-ide besar sang tokoh bagi masa depan kita.

Pure naked joy
A Dark Comedy that shinning very bright

The Full Monty
Cast: Robert Carlyle, Tom Wilkinson, Mark Addy
Director: Peter Cattaneo
Dramatic comedy ini mengangkat tema yang sekilas agak kurang menarik yaitu tentang sekelompok orang yang baru dipecat dari kantornya. Teman yang suram ini ternyata bisa diolah menjadi mesin tawa yang efektif oleh sutradara dan penulisnya. Berkisah tentang enam orang mantan buruh perusahaan besi kota Sheffield. Dalam keputusasaan, mereka melihat sekelompok penari pria yang berkunjung ke kota itu dan menarikan tari semi erotis. Pertunjukan penari erotis itu disambut meriah oleh wanita kota Sheffield. Mereka lalu memutuskan untuk melakukan hal itu juga – menari erotis hanya saja dengan full monty alias total nudity.
Ternyata upaya mereka itu berubah menjadi komedi situasi yang sangat kocak. There isn't a whole lot of fancy subplotting, just a potpourri of funny and engaging characters. Tentu saja jangan membayangkan aksi lucu-lucuan ini berubah jadi slapstick yang menjijikan dan membuat kita harus menyaksikan stripper cowok. This film is an unembarrassing movie about embarrassment and it is definitely an eye-opening achievement.
Extra: Almost nothing, not even Indonesian subtitle. Tapi terlalu bagus untuk dilewatkan. Film ini dinominasikan juga sebagai Best Film di Oscar 1998.

School of con
Another jenius con movie

VCD OTM: Criminal
Cast: Diego Luna, John C. Reilly
Director: Gregory Jacobs
Original: Remake berbahasa Inggris dari film Argentina Nueve Reinas. Tak sekedar adaptasi bahasa, film ini menambahkan sentuhan bernuansa The Sting (1973) dan Heist (2001). Film ini ditulis Gregory Jacobs dan Sam Lowry (actually a pseudonym for Steven Soderbergh). Di sini Sorderbergh juga bertindak sebagai produser. Nama Sorderbergh tentu menuntun kita mengingat film-film jenius yang dibuatnya seperti Ocean's Eleven, Ocean's Twelve atau Full Frontal. Untuk mendukung modal awal ini disandingkanlah aktor watak John C. Reilly dan duet bintang muda Diego Luna dan Maggie Gyllenhaal. Kisahnya tentang seorang penipu profesional senior yang berusaha menuntun seorang anak muda untuk menjadi tandemnya. Mereka berusaha menipu milyuner William Hannigan yang atar belakangnya agak mirip Rupert Murdoch. Dari latar belakang ini dimulailah lapis demi lapis plot berisi strategi dan aksi penipuan yang cerdas, namun ditutup dengan twist of plot yang tak terduga. Film ini menambah deretan film-film tentang penipuan yang digarap cukup bagus seperti Catch Me If You Can, Machstick Men dan Confidence.
Extra: Film aslinya memang lebih bagus lagi, tetapi yang ini pun layak tonton banget.

DVD
Virgin
Potret paling absurd dan jayus dari realitas remaja gaul masa kini. Tampaknya agak kurang observasi dalam pembuatannya. Sayang sekali, padahal lewat film ini kita menemukan trio aktris muda berbakat yang menampilkan permainan akting mereka yang cukup baik.

Ocean's Twelve
Sekali lagi Sorderbergh menjadikan layar perak menjadi ruang bermain yang asyik. Terry Benedict berhasil menemukan tim Danny Ocean dan meminta kembali uang curian mereka berikut bunga. Masalahnya kelompok pencuri jenius itu kini tak hanya menghadapi Terry, namun juga musuh lain. Mulailah permainan siasat yang seru dan tegang.

Boys Don't Cry
Teena Brandon tidak mau menerima kenyataan dia adalah lesbian. Dia menyamar menjadi laki-laki, jatuh cinta dan berhubungan dengan wanita normal. Ketika kenyataan itu terungkap di sebuah kota kecil, dia harus menghadapi masyarakat kaum homophobic yang siap menyiksanya.

VCD

Elf
Secara tak sengaja seorang bayi di rumah yatim piatu terbawa di dalam karung Santa Claus. Dia dinamakan Buddy dan diasuh sebagai elf di kutub utara. Ketika dewasa dia baru sadar bahwa dia bukan elf. Dimulailah perjalanan mencari ayah kandungnya dengan kocak.

Tentang Dia
Film nasional terbaru karya Rudi Sudjarwo yang diangkat dari cerpen karya Melly Goeslaw. Sebuah ajakan untuk tidak pernah takut menerima cinta yang tulus. Tuturannya agak lamban tapi pesan yang ingin disampaikan bisa terpaparkan dengan jelas dan utuh.

St. Elmo's Fire
Salah satu film populer era 1980-an tentang tujuh orang yang sudah bersahabat sejak kuliah, kini memulai hidup di dunia nyata. Ternyata dunia nyata memiliki pilihan-pilihan yang seringkali membuat mereka tersudut dan mengancam persahabatan mereka.

Harold & Kumar Go To White Castle
Slapstick tentang dua orang pemuda doyan giting yang berusaha dengan susah payah untuk mendapatkan burger idaman. Rupanya perjalanan mencari burger itu berubah menjadi kesialan beruntun dan berbagai kesulitan.

Saturday, May 14, 2005

TONTONAN LAGI

Reality Games
Souvenir cantik generasi bunga

Blow-Up
Cast: David Hemmings, Vanessa Redgrave
Director: Michelangelo Antonioni
Original: Film produksi 1966 ini adalah simbol generasinya, Flower Generation. Tepatnya film ini opening salvo bagi karya yang lahir pada generasi itu seperti Bonnie and Clyde, Weekend, Battle of Algiers, Easy Rider and Five Easy Pieces. It was the highest-grossing art film to date. Mungkin selain karena diilhami flower spirit dengan loopy psychedelic colors yang waktu itu sedang in, atau bisa juga karena banyak wanita cantik setengah telanjang berseliweran di film ini.
Thomas, fotografer muda hidup flamboyan di London. Bak seorang fotografer FHM, sehari-harinya Thomas memotreti wanita-wanita cantik. Untuk membunuh kejenuhan, sekali waktu Thomas memotret sepasang kekasih bercinta di taman. Wanita yang dipotret itu menuntut agar fotonya dikembalikan. Itu membangkitkan curiousity Thomas. Dia mencetak foto-foto itu, lantas menemukan bahwa adegan percintaan itu topeng sebuah pembunuhan. Namun dia kesulitan membuktikannya karena tidak benar-benar melihat pembunuhan itu. Thomas terjebak dalam pertarungan psikologis tentang hal-hal yang real atau imaji. Semua yang dianggapnya real ternyata dilihat orang lain sebagai imanjinasi. Justru hal-hal yang tak nyata dianggap real. Realitas terbalik seperti dunia saat ini. Film ini ditutup dengan sebuah realitas simulasi yang disimbolkan dengan unik. Mau tahu? Tonton sendiri dong!
Extra: Commentary by author/historian Peter Brunette dan Music-only track


DVD Review:
National Treasure
Sejak kanak-kanak Ben Gates diberitahu kakeknya rahasia harta negara yang disembunyikan pendiri negara AS. Rahasia itu terpendam di Declaration of Independence dan sejumlah kode sejarah yang harus dipecahkan. Film yang membuat Anda akan ikut berpikir, tetapi tetap menghibur. Jangan lupa mencoba semua special feature-nya.


The Forgotten
Beberapa bulan setelah kematian anaknya, Telly Paretta dipaksa menghapus segala ingatan tentang anaknya. Namun naluri keibuan menolak itu. Dia malah menemukan ada konspirasi jahat eksperimen penghapus ingatan yang tengah berlangsung. Aktor dan aktris yang terlibat sih keren banget, tetapi tidak jelas pesan keseluruhan film ini apa.


Taxi
Adaptasi film komedi-action sukses Perancis yang diobrak-abrik habis-habisan jadi slapstick murahan oleh Hollywood. Kekacauan ini dilengkapi lagi dengan miscasting kecuali Gisele Bundchen. Hasilnya malah cuma seperti parodi dari film aslinya. Semoga tidak dibuat sequel-nya seperti di versi Perancisnya.



Kisah sepotong telinga
Perfection often hides deeply-rooted rot

Blue Velvet
Cast: Isabella Rossellini, Kyle MacLachlan
Director: David Lynch
Original: Berlatar kota yang tenang, kisah misterius ini berlangsung. Jeffrey Beaumont mudik untuk menjenguk ayahnya di rumah sakit. Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, Jeffrey menemukan sepotong telinga di tanah lapang. Jeffrey melaporkan ke polisi, namun nalurinya tidak tinggal diam. Dia menyelidiki sepotong telinga itu. Penyelidikan itu mengantarnya bertemu Dorothy Vallens, penyanyi Jazz nightclub dan Frank Booth, penjahat yang pecandu narkoba dan pengidap S&M. Dia berhadapan dengan rahasia kegilaan tergelap di kota tenang itu.
Sejak awal sebenarnya Lynch sudah membangun petunjuk memahami film ini. Kisah dibuka dengan gambaran american dream sejati. Rumah sederhana dengan pagar putih dan halaman rumput terawat. Di sana ayah Jeffrey tergeletak ketika sedang menyiram rumput karena tersengat belalang. Kamera pun mengikuti belalang hingga ke sarangnya yang mengerikan di bawah rumput hijau. Pesannya jelas: perfection often hides deeply-rooted rot. Dreams can easily turn into nightmares. Corruption is everywhere, even in places that seem immune to it.
Extra: Film ini mendapat beberapa nominasi dan awards dari Oscar, Golden Globes dan Indie Spirit Awards

VCD Review:
The Grudge
Masih bagian dari demam Jepang di Hollywood. Tetapi versi Hollywood ini jauh lebih asyik ditonton daripada versi aslinya. Di versi Hollywood ini selain teror yang sudah dibangun di versi Jepangnya, ada sedikit sentuhan Lost in Translation untuk menambah ketegangan dan kebingungannya. Tidak original tapi membuat film ini jadi enak ditonton.

Wicker Park
Adaptasi film sukses Perancis L'Appartement yang dulu mempopulerkan Monica Bellucci. Kisah sepasang kekasih yang terpisah selama dua tahun karena rekayasa pihak ketiga. Versi Perancisnya lebih klasik, dark dan bitter. Kalau versi Hollywood ini lebih cerah ceria tapi tetap seru. Josh Hartnett dan Diane Krueger memang tepat untuk peran mereka di sini.

Shaolin Family Soccer
Sequel tak resmi dari Shaolin Soccer. Film ini tidak lagi melibatkan Stephen Chow. Kisahnya berfokus pada kakak tertua yang berhenti main sepak bola, memulai usaha lalu berusaha mengumpulkan keluarganya yang terpisah. Ada beberapa adegan yang meniru Mrs Doubtfire di sini. Lucu sih tetapi tidak terlalu baru.

Something The Lord Made
Dramatisasi hubungan dua pioneer bedah jantung pertama di dunia; Dr. Alfred Blalock dan asistennya yang mantan tukang kayu jenius, Vivien Thomas. Mereka menemukan metode pembedahan jantung yang mengubah wajah kedokteran, namun isu rasialisme sempat mengganggu hubungan mereka. Film yang sangat membuka mata kita dalam banyak hal.


DVD
Suspenseful Yarn
Perjalanan menuju puncak ketegangan

Misery
Casts: James Caan, Kathy Bates
Director: Rob Reiner
Original: Novelis Paul Sheldon mengalami kencelakaan di jalanan bersalju New England. Dia ditemukan oleh Annie Wilkes, seorang penggemar setia novelnya. Annie pun merawatnya. Annie terobsesi dengan karakter Misery Castaine. Perlahan-lahan karakter tidak stabil Annie pun muncul. Dimulai dari menunjukkan kekaguman, Annie akhirnya berusaha menguasai Paul. Hal paling parah dilakukan Annie ketika dia menemukan bahwa Paul hendak mematikan karakter Misery. Annie meradang, Paul pun berada dalam keadaan lumpuh, tercekap dan tak berdaya.
Film-film dengan tema ketidakstabilan emosi memang sering berubah menjadi thriller yang menarik. Cukup banyak film dengan latar belakang gangguan psikis berhasil menang di Oscar. Film ini pun agaknya demikian, kendati hanya memenangkan satu Oscar untuk Kathy Bates sebagai Best Actrees 1991. Eskalasi cerita yang dibangun strukturnya membuat ketegangan terasa semakin memuncak dari menit ke menit.


DVD Review:
The Incredibles
Satu lagi karya Pixar Animation tentang keluarga superhero yang hidup di era anti hero berusaha menggunakan kekuatannya lagi untuk menyelamatkan dunia. Hasilnya Piala Oscar 2005 sebagai Best Animated Feature Film pun berhasil dibawa pulang.


Ladder 49
Seorang pemadam kebakaran terperangkap dalam kebakaran terbesar dalam karirnya. Sementara menunggu upaya penyelamatan menjangkaunya, dia pun kembali merenungkan soal keberanian, kebanggan dan kekeluargaan.


One Fine Day
Ketika anak-anaknya tertinggal schooltrip bus, Melanie Parker bertemu dengan Jack Taylor. Awalnya mereka menampilkan stereotip masing-masing sebagai single parent dan career person. Namun lama kelamaan ternyata mereka butuh untuk saling bergantung.


Here On Earth
Kebijaksanaan sehari-hari orang biasa

American Splendor
Casts: Paul Giamatti, Hope Davis
Director: Shari Springer Berman & Robert Pulcini
Original: Harvey Pekar adalah pegawai administrasi dokumen di rumah sakit lokal. Dalam hidupnya yang morat-marit, Harvey tumbuh menjadi manusia sinis yang gemar mengoleksi dan mendengarkan Jazz. Pertemanan dengan pengarang komik Robert Crumb memberinya inspirasi menulis komik tentang kisahnya sehari-hari, pengalaman jadi orang biasa. Tak dinyana buku komik itu menarik perhatian publik. Berkat komik itu, dia berkenalan dan menikah dengan Joyce Brabner dengan cara yang aneh. Tingkah laku dan penyakit Pekar menyeret Joyce juga menjadi komikus. Sampai hari tua menyambangi mereka tanpa perlu kalimat “and they live happily ever after...”
Film ini dikemas menjadi reality comic show yang unik, lengkap dengan Harvey Pekar dan Joyce Brabner asli. Kisahnya direkonstruksi dengan tuturan seolah-olah mereka menceritakan proses kreatif menulis komik-komik itu. Di satu sisi, film ini penuh daily moments yang membuat kita senyum membayangkan persamaannya dengan hidup kita. Di sisi lain, kita digiring mendalami kebijaksanaan sehari-hari yang muncul dalam kehidupan orang biasa. Kebijaksanaan yang sudah kita jalani, namun tidak pernah kita sadari.
Extra: Sebagai film bagus, film ini sukses di puluhan festival mulai dari Cannes sampai Oscar.


VCD Review:
The Silence of The Lambs
Episode pertama petualangan agen FBI, Clarice Sterling dengan Hannibal Lecter. Clarice ditugaskan untuk menemukan pembunuh psikopat yang menculiki wanita-wanita muda. Dia meminta bantuan Hannibal, psikopat yang tengah dipenjara sambil menunggu hukuman mati.


One Hour Photo
Seorang karyawan photo lab yang kesepian terobsesi dengan sebuah keluarga yang dianggapnya sempurna. Namun gambaran indahnya ternyata dirusak oleh kenyataan bahwa sang ayah dalam keluarga itu telah berselingkuh dan mengkhianati keluarganya. Karyawan photo lab itu pun memutuskan harus mengambil tindakan.


The Twin Effect 2
Sebuah kerajaan di masa lampau dipimpin oleh seorang ratu yang kecewe pada lelaki. Akibatnya semua lelaki di kerajaan itu dijadikan budak. Char, seorang bocah sirkus terlahir untuk menjadi kaisar. Ramalan telah menunjukan kehadirannya. Selanjutnya tinggal merebut tahta si Ratu Kejam. Film ini dihiasi wanita cantik dan adegan tarung yang asyik.

A Warrior's Journey
Fantastic Sense of Style

Enter The Dragon
Cast: Bruce Lee, John Saxon
Director: Robert Clouse
Original: Bruce Lee memang legenda. Dia dijuluki the biggest martial artist of 20th century. Karya-karyanya tak hanya menonjolkan adegan bag-big-bug yang sadis, namun juga sangat kuat menonjolkan identitas kulturalnya. Sehingga di masa jayanya awal 1970-an, dia memberi pilihan segar bagi perfilman Amerika. Seperti Enter The Dragon. Film ini mengisahkan pertemuan tak sengaja 3 jagoan yang ingin mengikuti fighting competition rahasia di pulau antah berantah dekat Hongkong yang diadakan bos mafia Han. Lee sendiri mengikuti lomba tarung itu untuk membalaskan amarah gurunya di Kuil Shaolin sekaligus membantu polisi menumpas gerombolan narkoba. Rupanya bos mafia itu adalah kakak sepeguruannya yang telah murtad. Penyelidikan itu ternyata harus lewat jalan panjang yang memakan banyak korban.
Extra: Bruce Lee: Cursed of The Dragon



Dessert Storm in the White House


Manchurian Candidate
Cast: Denzel Washington, Meryl Streep
Director: Jonathan Demme
Original: Remake thriller klasik populer yang top tahun 1962. Film klasiknya kerap disebut salah satu thriller politik terbaik sampai kini. Dengan perubahan politik global, film ini diadaptasi dengan latar baru. Kisahnya memotret pesta demokrasi Amerika. Dalam ajang politik itu, Raymond Shaw dicalonkan menjadi wakil presiden. Shaw pernah menyelamatkan anggota pasukannya di Perang Teluk I saat missing in action beberapa hari. Sebagai pahlawan perang, tentu saja Shaw yang didukung ibunya Sen. Eleanor Shaw mendapat simpati publik. Di sisi lain, pemimpin pasukan itu, Major Benett Marco mengalami mimpi-mimpi buruk tentang kejadian Kuwait itu. Ben Marco yang dulu yakin Shaw layak menerima Medal of Honor, kini ragu. Dia melakukan penyelidikan yang membongkar konspirasi jahat untuk menduduki kekuasaan dengan cara yang licik.
Extra: It's really a mesmerizing mind-teaser


DVD Review

Shrek 2
Sama seperti jilid 1, film ini menjungkirbalikan berbagai kisah dari negeri dongeng. Kali ini, justru semakin tajam dan lucu. Sepulang dari bulan madu, Shrek dan Fiona menghadap raja dan ratu, orang tua Fiona. Raja sangat kecewa melihat kenyataan bahwa Fiona telah berubah menjadi ogre. Dia tambah kesal setelah dipanas-panasi ibu peri.


Before Sunrise
Film langka ini akhirnya hadir versi originalnya di Indonesia. Salah satu film romantis yang sama sekali tidak melankolis. Isinya dipenuhi dialog-dialog bernas dan excellent city view. Berbeda dengan lanjutannya, film ini masih menyisakan dibangun lewat struktur-struktur dramatis. Hal sama sekali sudah dilampaui oleh tim film ini dalam film lanjutannya.


Little Black Book
Seorang Associate Producer penasaran dengan sikap pasangannya yang selalu tidak mau menceritakan kisah percintaan masa lalunya. Ketika dia berhasil menemukan nama-nama wanita lain yang pernah pacaran dengan pasangannya. Diapun mulai menyelidiki masa lalu kekasihnya. Masalah muncul ketika dia mulai bersahabat dengan salah satu wanita tersebut dan harus mengungkap jati dirinya yang sebenarnya.


VCD Review

Yesterday Once More
Mandy dan Alex adalah sepasang pencuri ulung. Mereka pernah menikah namun bercerai tiga tahun lalu, kendati masih saling mencintai. Alex muncul lagi sesaat sebelum Mandy menikah dengan pengusaha untuk mendapatkan sebuah perhiasan. Sayang sekali perhiasan itu ternyata sudah lebih dahulu dicuri. Hal ini mengantar mereka mengenang masa lalu.


In The Gloaming
Christopher Reeve directorial debut ini memotret kisah sebuah keluarga kecil dalam titik balik kehidupannya. Diawali dengan pulangnya Danny, salah satu anak keluarga itu kembali ke rumah dalam keadaan sekarat karena AIDS. Kepulangan Danny seolah meruntuhkan dinding yang selama ini seolah-olah berhasil mengubur perasaan setiap anggota keluarga.


Sky Captain and The World of Tomorrow
Film ini berlatar akhir era 30an. Semua adegan dibuat di depan green screen dan lokasinya dibuat bak sebuah film animasi. Secara teknis boleh saja film ini adalah fenomena baru yang mencengangkan. Sayang ceritanya agak kurang mendukung dan sedikit tidak masuk akal.


Home Run
Satu lagi film karya sutradara jenius asal Singapura, Jack Neo. Kali ini Neo mengadaptasi film Iran Children of Heaven ke dalam latar kultural keluarga China Singapura. Mungkin secara cerita kita tidak menemukan sesuatu yang baru tetapi yang menarik Jack Neo berhasil menerjemahkan film ini dengan detail kultural yang menarik.

Hilarious Romp
Quintessential British Comedy

A Fish Called Wanda
Cast: John Cleese, Jamie Lee Curtis
Director: Charles Crichton
Original: Brit-Com kerap disebut menempati posisi spesial dalam peta film dunia. Itu terjadi berkat kelucuan yang getir dan cerdas yang jadi ciri khasnya. Salah satu karya yang mewakili kelompok ini adalah A Fish Called Wanda produksi 1988. Film ini kerap dijuluki One of the best-constructed, funniest, and most clever comedies to grace motion picture.
Kisahnya tentang kuartet pencuri permata yang dipimpin Thomason. Thomason dibantu kekasihnya, Wanda dan temannya – animal lover – Ken. Wanda berencana mengakali Thomason yang tidak benar-benar dia cintai. Dia mengajak Otto, kekasih rahasianya untuk bergabung. Namun Thomason tak selemah yang mereka kira. Setelah berhasil menjebak Thomason hingga masuk bui, Wanda dan Otto tak berhasil mendapatkan permata curian itu. Untuk itu, Wanda harus merayu Archie Leach, pengacara Thomason. Sialnya bujuk-rayu yang mestinya hanya akal-akalan itu, ternyata benar-benar menjerat Wanda dan Archie.The script contains enough hilarious moments to allow each member of the cast to have a chance to shine.


Melting Pot
Hollywood's Martial Arts Celebretion

Kill Bill Vol. II
Cast: Uma Thurman, David Carradine
Director: Quentin Tarantino
Original: The Bride melanjutkan aksi balas dendam dengan mendatangi sisa anggota DiVAS, Budd Sidewinder (Michael Madsen) dan bertempur melawan pendekar cewek mata satu, Elle Driver. Semua ditujukan untuk menemukan sasaran akhir; The boss, ayah dari anaknya yang hilang, Bill. Tentu pada bagian final mereka dipertemukan dan The Bride pun mengadakan konfrontasi total.
Jika di Volume 1 Tarantino mengadopsi aksi pedang karakter ninja - Hattori Honzo (Shadow Warriors) yang diperankan Sonny Chiba, maka di Volume 2, Tarantino mengadopsi pengaruh film kungfu Shaw Brothers dari era kejayaan martial art dengan bintangnya Gordon Liu. Di film ini, Gordon Liu berperan menjadi Pei Mei, tempat The Bride berguru kungfu. Semua dikemas dengan perpaduan gaya Hollywood yang tetap kental. Maka jadilah film ini tempat peleburan berbagai aliran dengan hasil yang lezat.
Extra: It's really a masterpiece moviemaking from 'The Man'

DVD Review

Catwoman
Patience Philips semestinya sudah mati. Sesaat sesudah kematiannya yang tragis, dia bereinkarnasi. Hanya saja kali ini dia tidak kembali sendirian. Dia membawa spirit seorang jagoan wanita dengan kemampuan seekor kucing. Sayang, skenario film ini penuh cliché dan seperti amatir. Hanya kecantikan Halle Berry yang tetap memukau di sini.


Putri Duyung
Dua pangeran diusir dari kerajaan oleh ayahnya karena disangka tidak belajar dengan baik. Dalam perjalanan, Apai Mani, salah satu diantaranya diculik dan dikawini oleh raksasa wanita. Saudaranya yang lain pun berjuang untuk membebaskannya kembali denga bantuan beberapa orang pendekar dan putri duyung.


13 Going On 30
Chick version dari film klasik yang melambungkan nama Tom Hanks, Big. Jenna pada ulang tahunnya ke-13 bermimpi sudah berusia 30 tahun dan mempesona semua orang. Surprisingly, impian itu terkabul. Namun impian tidak seindah kenyataan. Chick flick sih, tapi lumayan melihat Jennifer Garner yang seksi ber-lingerie ke kantor.


VCD Review

Eleni
Seorang ibu Yunani menjadi martir dalam perang sipil di negerinya. Nick, putra yang berhasil selamat ke Amerika kembali ke Yunani 30 tahun kemudian mencari musabab kematian ibunya. Ketika semua misteri terungkap, Nick menghadapi pilihan sulit. Film ini disusun dalam plotline menarik dan deretan pemeran yang kuat.


Haunted Mansion
Seorang agen real estate yang workaholic menemukan pelajaran tentang keluarga ketika secara tak sengaja terjebak datang ke sebuah puri berhantu. Perjalanan yang seharusnya menjadi liburan keluarga itu berubah menjadi mengerikan. Namun namanya Eddy Murphy yang seram menjadi lucu di tangannya.


I Not Stupid
Komedi satire sosial yang mengisahkan persahabatan tiga anak yang disebut bodoh dan masuk ke kelas khusus. Anak-anak ini merasa bahwa sekolah tak lebih dari sebuah pejara. Adapun masalah mereka sebenarnya berpangkal dari dunia orang tua di Singapura yang penuh kompetisi dan juga terjebak pada kesenjangan budaya.


The Punisher
Film yang diangkat dari komik Marvel. Setelah keluarganya terbunuh dengan mengenaskan, Frank Castle memutuskan untuk menjadi penegak keadilan di Amerika seorang diri. Diapun mulai membasmi kejahatan dan menghukum para penjahat dengan cara dan hukumnya sendiri. Komiknya lebih keren daripada filmnya sih.

What could have been...
Kasih tak sampai yang tak lirih

Before Sunset
CAST: ETHAN HAWKE, JULIE DELPY
DIRECTOR: RICHARD LINKLATER
ORIGINAL: Amazingly simple but deep. Sequel dari Before Sunrise (1995) ini digarap tim yang sama dengan hasil much better. Alkisah 9 tahun yang lalu, seorang mahasiswi Perancis, Celine bertemu seorang pemuda Amerika, Jesse dalam kereta api Budapest – Wina. Mereka menghabiskan malam di Wina dan lantas berpisah sebelum fajar. Pertemuan itu memberi kesan mendalam sehingga mereka berpisah dengan saling jatuh cinta. Mereka merencanakan pertemuan kembali. Namun janji bertemu itu tak kunjung terwujud hingga 9 tahun kemudian mereka tidak sengaja bertemu. Kali ini semua tak sama. Jesse telah menikah dan memiliki seorang anak. Sementara Celine tengah mencintai seorang pria. Tak ada ratap tangis atau kesedihan. Jesse dan Celine kemudian hanya menghabiskan waktu sambil memunguti seprihan kenangan, mempertanyakan hati dan pikiran mereka dan membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi dalam kondisi-kondisi yang berbeda. Semua mereka lakukan sembari mengelilingi Paris yang indah, sebelum senja tiba.



An Oriental Pageantry
Cinta segitiga terlarang yang indah

House of Flying Daggers
CAST: ZHANG ZI YI, ANDY LAU, TAKESHI KANESHIRO
DIRECTOR: ZHANG YIMOU
ORIGINAL: Banyak hal yang seolah tak terjawab ketika kita pertama menamatkan film terbaru sutradara berprestasi China ini. Karena kala pertama menyaksikan film ini, kita akan terpukau dengan warna-warni indah, kostum megah, tata gerak dan martial arts skill yang mantap. Semua dipadu dengan harmoni untuk menjalin kisah yang menarik.This film is a wild riot of color, music, passion, action, mystery, pure old-fashioned thrills and even dancing. Kisahnya memiliki plot berlapis-lapis namun mudah dicerna. Dibuka dengan keberhasilan dua orang opsir polisi di masa Dinasti Tang yang baru meringkus pimpinan kelompok terlarang, House of Flying Daggers. Mereka masih harus memberangus kelompok ini hingga akarnya. Mereka mulai dengan menangkap Mei, penari buta yang diduga memiliki kaitan dengan kelompok itu. Mereka membuat Mei menuntun mereka ke markas kelompok itu. Namun perjalanan itu membuka tirai cinta segitiga, kebohongan dan pengkhianatan antara mereka bertiga. Andy Lau, Zhang Zi Yi dan Takeshi Kaneshiro membangun screen chemistry yang unik, indah, aneh. All are terrific, but the lady shines brightest.


DVD:

Secret Window
Seorang penulis dituduh melakukan plagiarisme oleh seorang asing. Tuduhan itu berubah menjadi teror menuntut keadilan yang mengancam orang-orang di sekitar penulis itu. The story is more entertaining as it rolls along than it is when it gets to the finish line. Anyway, Johnny Depp seperti biasa bermain bagus.


King Arthur
Legenda King Arthur dan Knights of Round Table yang paling realistis dan tidak melibatkan mistik yang pernah difilmkan. Bersetting di akhir kekaisaran Romawi. Ketika itu prajuit-prajurit Samartia yang dipimpin Artorius/Arthur mulai menuntut kemerdekaan atas bangsanya. Mereka harus menunaikan sebuah tugas terakhir, sebelum kemerdekaan itu mereka capai.


VCD:
This Property is Condemned
Film ini diangkat dari drama panggung Tennesse Williams yang dituang menjadi skenario oleh Francis Ford Coppola, disutradarai Sidney Pollack dan dibintangi Robert Redford dan Natalie Wood. Hanya saja ketika film ini dibuat, mereka baru memulai karir kecuali Natalie Wood. Lewat film ini sudah ada indikasi semua nama besar itu akan mendulang prestasi di tahun-tahun berikutnya.


Edward Scissorhands
Seorang manusia buatan ditinggal penemunya dalam keadaan tak sempurna. Tangannya masih berupa gunting tajam. Dia ditemukan dan dibawa ke peradaban oleh seorang sales Avon. Ketika Edward akhirnya berhasil masuk dalam masyarakat, masalah pun mulai muncul. Apalagi ketika Edward mulai jatuh cinta.


Paris
Seorang detektif muda Jason Bartok bertualang menjelajah dunia bawah tanah Los Angeles dan Las Vegas. Petualangannya itu dimulai ketika secara tak sengaja dia menembak partnernya yang korup dan membawa kabur uang barang bukti sebuah kasus kriminal. Dalam penyelidikan itu, Jason terlibat asmara dengan Linda, gadis imigran China yang diduga membawa tas uang itu.


Michel Vaillant
Petualangan pembalap jagoan, Michel Vaillant. Semua shot yang diambil di racetracks menjadi shot-shot indah dan menegangkan. Begitu transisi dimulai menjadi adegan biasa, film mulai aneh. Beberapa adegan bahkan tidak direkam in-focus. Ceritanya juga meninggalkan banyak tanda tanya untuk logika. Yang tersisa adalah some pretty girls, nice cars dan beberapa action sequences yang menegangkan.


Worth Watching
Bosan dengan film-film komedi romantis yang jadi menu Valentine tahunan Anda? Well, tawarkan film-film percintaan tak biasa berikut pada pasangan Anda, agar memperluas wawasannya tentang cinta...

Before Sunrise
Dalam kereta Budapest-Wina, seorang mahasiswi Perancis, Celine bertemu dengan pemuda Amerika, Jesse. Jesse meminta Celine menunda kepulangannya ke Paris dan mereka melakukan ekspedisi spontan di kota Wina. Sampai akhirnya mereka harus berpisah, ketika fajar tiba. Padahal ketika itu, mereka telah saling berbagi cinta yang bergairah dan cerdas.

Natural Born Killer
Sepasang kekasih yang masing-masing memiliki masa kecil yang traumatis menjadi pasangan pembunuh berantai psikopat yang dibesarkan oleh media massa. Film ini adalah kisah cinta pasangan pembunuh paling indah yang pernah dibuat. Oliver Stone membuat film ini dalam suasana psychadelic dengan plot layer yang menawan.

Bulan Tertusuk Ilalang
Film yang diakui sebagai film terbaik Garin Nugroho. Ilalang dan Bulan adalah sepasang anak muda yang berguru musik tradisional pada Waluyo. Masa kecil traumatis membuat Ilalang gemar menusuk jarinya dengan jarum. Sementara Bulan adalah wanita yang kehilangan tujuan hidup. Dalam trauma masing-masing, plus pendidikan guru yang menindas, mereka saling jatuh cinta. Semua berakhir ketika kebakaran besar menghanguskan segalanya.